Sampah Masih Hiasi Tempat Wisata
KARAWANG, RAKA- Banyak dikunjungi masyarakat pada tahun baru, beberapa tempat wisata di Kabupaten Karawang ditemukan banyak sampah yang berserakan.
Sehingga ke depan para pengelola akan didorong untuk mengikuti pelatihan pengelolaan sampah agar masalah sampah dapat diselesaikan.
Sub Koordinator Kelompok Sub Substansi Kelembagaan dan Pengembangan Kemitraan Disparbud Kabupaten Karawang Asep Supriadi mengatakan, dari monitoring yang dilakukan pada tanggal 1 Januari 2025 ke tempat wisata di Kabupaten Karawang, kunjungan masyarakat ke tempat wisata mengalami peningkatan.
“Yang biasanya hanya dikunjungi 500 orang perhari tapi di tanggal 1 Januari 2025 pantai Sedari nyampe 1.000 pengunjung, Samudra Baru 5.000 pengunjung dan Pakis 6.000 pengunjung,” katanya, Selasa (7/1).
Baca Juga : Kampung Budaya Telantar
Akan tetapi meskipun banyak dikunjungi masyarakat, sambungnya, namun menyebabkan banyak ditemukan sampah berserakan di tempat wisata.
“Di satu sisi kita merasa senang karena tingkat kunjungan ke objek wisata Karawang terbilang tinggi tetapi sisi lain menyayangkan karena soal kebersihan masih menjadi permasalahan sampai saat ini,” paparnya.
Disampaikannya, pihaknya selalu mendistribusikan tong sampah untuk dibagikan ke pengelola objek wisata, namun upaya menjaga kebersihan tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh kesadaran masyarakat.
“Maka kami pun memberitahukan kepada pengelola tempat wisata untuk memperbanyak tempat sampah, membuat papan imbauan, papan sapta pesona dan menara pemberitahuan.
Edukasi tentang kebersihan hingga keamanan di objek wisata itu harus diulang-ulang,”tegasnya.
Menurutnya, konsep sadar wisata sapta pesona harus benar-benar diperhatikan oleh pengelola objek wisata.
Di mana setiap pengunjung harus merasakan keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan dan ketenangan.
“Untuk memikat daya tarik, mereka pengelola harus kenceng pemasaran termasuk menggunakan IT (information technology) nya. Harus jaga Sapta Pesona, kalau sampah di mana-mana dan terjadi Pungli jadi tidak nyaman,”paparnya.
Dikatakannya, mengenai masalah sampah di tahun 2025 pihaknya akan mendorong pengelola wisata untuk mengikuti pelatihan pengelolaan sampah agar sampah habis di tempat.
“Mereka harus bakar sendiri, tempat wisata harus punya pengelolaan sampah sendiri dan juga biar mengefisiensi anggaran atau biaya sampah,”tutupnya. (zal)