Uncategorized

Sampah Menumpuk di Depan Kios

KOTOR: Sampah menumpuk di depan kios Pasar Cikampek 1. Sampah ini belum diangkut sehingga menimbulkan bau tak sedap dan menganggu kenyamanan pedagang dan pembeli saat berbelanja.

Pasar Cikampek Makin tak Terurus

CIKAMPEK, RAKA – Pasar Cikampek 1 terlihat semakin tak terurus. Banyak tumpukan sampah yang berserakan di area pasar. Sudah beberapa hari ini tidak angkut oleh pengelola. Padahal iuran untuk kebersihan, keamanan dan ketertiban (K3) sudah ditarik oleh pemerintah daerah (Pemda).

Pembina Ikatan Pedagang Pasar Cikampek 1 (IPPTU) H. Bambang, SE mengatakan, semenjak iuran K3 diambil alih oleh pemda, selalu terjadi keterlambatan dalam pengangkutan sampah. Sehingga, sampah menumpuk dan menimbulkan bau tak sedap yang dapat menganggu kenyamanan pedagang dan pembeli. “Sebelum dikelola pemda sampah selalu diangkut tepat waktu,” katanya, Kamis (12/12).

Seharusnya, lanjutnya, pemda mengelola lebih baik lagi, tapi pada kenyataannya berbanding terbalik. Sudah empat hari sampah belum ditarik. “Sebagai pedagang tentunya ingin aman dan nyaman, jangan sampai terjadi seperti ini, tidak orang yang menarik sampah,” ungkapnya.

Pengawas IPPTU Ir. H. Suryono, menilai, semanjak diganti pengeloaan oleh pemda, tentu harus bisa memberikan kemanan dan kenyaman kepada para pedagang, akan tetapi hal itu berbanding terbalik, seperti tidak bisa mengelola. Banyak tumpukan sampah dibeberapa titik yang ada area Pasar Cikampek I. “Seharusnya pemda bisa mempekerjakan orang-orang profesional dalam penarikan sampah, jangan sampai terjadi seperti ini, sudah empat hari sampah tidak ditarik, sehingga menimbulkan bau tak sedap yang merugikan para pedagang dan konsumen,” keluhnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Wilayah II Apip Ekadiana mengatakan, ada hambatan dalam pengangkutan sampah di Pasar Cikampek I. Hal itu karena masa transisi pengelolaan yang sebelumnya dikuasai PT Aditya Laksana Sejahtera (ALS) dan kini dikelola Pemda Karawang. “Untuk menggunakan tenaga yang lama belum berani, sebab masih dipekerjakan oleh PT ALS,” katanya.

Ia mengaku, ada 11 orang yang ditugaskan untuk penarikan sampah. Semuanya merupakan orang baru yang direkrut pemda untuk menjadi petugas penarikan sampah. “Semuanya masih baru, belum mengatahui medan dilapangan. Jadi untuk sementara sampah masih belum ditarik. Masih dikumpulkan di beberapa titik,” tutur dia.

Masih dikatakan Apip, untuk biaya iuran K3 pihaknya mebebankan pedagang sebesar Rp. 4.500 sampai dengan Rp.5.000 per hari untuk lapak. Sesangkan untuk kios dibebankan iuran sebesar Rp.5.000 sampai Rp.6.500 per hari. (acu)

Related Articles

Back to top button