KOTOR: Tumpukan sampah dan akar bambu menumpuk di sungai Karanggelam.
CIKAMPEK, RAKA – Setelah banjir surut, sampah dan batangan bambu menumpuk di Sungai Karanggelam. Luapan air sungan ini, beberapa waktu lalu merendam rumah Perumahan BMI 1 dan 2, Desa Dawuan Tengah, Kecamatan Cikampek.
Warga Karangmulya RT 01 yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, tumpukan sampah dan bambu yang menyebabkan aliran sungai Karanggelam terhambat, hal itu rupanya yang menyebabkan terjadinya banjir pada Perumahan BMI 1 dan 2 yang terjadi pada beberapa waktu lalu. “Gimana tidak meluap, terowongan jembatan saja setengahnya tertutup oleh bambu dan sampah, otomatis air tidak mengalir,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Selasa (10/3).
Lebih parahnya, lanjutnya, dari derasnya air membuat akar bambu yang ukurannya cukup besar terbawa arus dan menyangkut tepat di bawah jembatan, namun pihaknya bersyukur sudah beberapa akhir pekan ini mengalami cuaca yang cukup panas sehingga volume air menurun. “Ahamdulillah sih sudah 10 hari lebih panas terus jadi air tetap rendah, cuma kita khawatir takut hujan besar lagi, yang ada nanti malah terjadi luapan lagi,” tambahnya.
Ia memanfaatkan bambu yang terbawa banjir untuk keperluan rumah tangganya. Bambu tersebut ia gunakan untuk kayu bakar. “Ya lumayan sih kayunya pada kering bagus buat kita bakar di hawu untuk memasak nasi dan masakan lainnya, jadi saya tidak perlu beli gas, sekalian saya bersihkan juga biar aliran sungainya tetap mengalir,” akunya.
Hal serupa disampaikan oleh warga Perumahan BMI 1 Sutrisna (41), Pemerintah Kabupatrn Karawang harus ikut andil dalam menangani persoalan tersebut, pasalnya dengan jumlah sampah dan bambu yang menumpuk sangat tidak memungkinkan jika pembersihan dilakukan dengan cara manual. “Kalau bisa ya pakai buldoser, saya harap dinas terkait bisa bantu kami di sini, karena jangan sampai kita selaku warga BMI 1 mengalami banjir lagi, karena selain merusak barang-barang kita yang terendam, aktifitas kita juga jadi terhambat,” pungkasnya. (mal)
