Karawang

Satgas P2TP2A Dilatih Trauma Healing

PELATIHAN : Satgas P2TP2A tingkat kecamatan tengah mengikuti training of trainer yang digelar Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Karawang.

KARAWANG, RAKA – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Karawang gelar training of trainer di Hotel Grand Citra, Senin (30/11). Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari ini merupakan pelatihan trauma healing bagi untuk satgas P2TP2A tingkat kecamatan.

Kasi Perlindungan Anak DP3A Karawang Syarif Hidayatullah menyampaikan alur pelaporan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak terlebih dahulu kepada Satgas P2TP2A kecamatan.
Dengan pelatihan ini diharapkan secara mandiri mereka bisa menangan langsung kasus yang terjadi di masyarakat. “Pencerahan kepada satgas supaya lebih siap menangani kasus, kalau benar-benar tidak bisa ditangani baru dirujuk lagi ke P2TP2A Karawang,” terangnya.

Syarif mengatakan, pelatihan ini perlu dilaksanakan mengingat maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak selama masa pandemi. Dengan pembekalan trauma healing, satgas kecamatan mempunyai tambahan wawasan psikolog dalam bisa menerapkannya sehingga korban dapat dengan cepat ditangani. “Artinya mereka belajar jadi psikolog sedikit-sedikit, mereka paham apa yang harus dilakukan,” tambahnya
.

Ia juga menjelaskan pelaksanaan kegiatan dijadwalkan selama 2 hari guna menghindari kerumunan peserta yang terlalu banyak. Dalam satu hari pelatihan diikuti oleh 15 kecamatan yang masing-masing mengirimkan 3 peserta.
Dengan demikian, kegiatan dihadiri tidak lebih dari 50 peserta dan tetap mengikuti protokol kesehatan.

Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak DP3A Karawang Diah Handini Resi Oetomo mengatakan, dengan kegiatan ini juga diharapkan satgas P2TP2A kecamatan lebih tanggap terhadap permasalahan yang ada di masyarakat.
Terlebih dalam kondisi pandemi seperti ini banyak tantangan lebih yang mesti mereka hadapi. “Coba bayangkan dengan kondisi pandemi, kondisi ekonomi seperti ini, mau tidak mau kekerasan dan hal-hal ketidak adilan terhadap perumpuan dan anak sangat mungkin terjadi, jadi satgas harus peka,” paparnya.

Ketua Satgas P2TP2A Kecamatan Klari Cucu Rahmat mengatakan, pelatihan sangat bermanfaat dan diperlukan di lapangan. Setidaknya mereka mengatahui langkah apa saja yang mesti dilakukan dalam menangani kasus.
Terlebih mereka dibekali bagaimana memberikan trauma healing kepada korban khususnya anak-anak. “(Cara) duduk saja kita mesti diperhatikan, bagaimana konsentrasi mereka (korban), bagaimana mengambil hati agar mereka aware kepada kita, dengan pelatihan ini oh begini ya caranya,” tuturnya.

Ia sendiri berharap kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak bisa ditangani cukup di tingkat kecamatan. Disamping itu ia juga ingin ilmu yang mereka dapat dari kegiatan ini bisa disampaikan kembali kepada satgas P2TP2A tingkat desa. “Yang ketiga bisa meminimalisir kekerasan di masyarakat,” pungkasnya. (din)

Related Articles

Back to top button