Karawang
Trending

Satpol PP Cermati Peserta Upacara HSN

radarkarawang.id – Semangat peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2025 di Karawang pagi ini seakan diuji oleh cuaca. Di bawah sengatan terik matahari pagi, ribuan peserta apel, yang sebagian besar adalah santri dan perwakilan lembaga pendidikan, berdiri tegar di lapangan terbuka.

‎Panasnya Karawang menjadi tantangan serius. Suhu udara yang meningkat dengan cepat membuat suasana upacara menjadi sangat menguras energi. Di tengah formalitas barisan, para peserta berusaha keras mempertahankan ketahanan fisik mereka.

‎Beberapa peserta mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan yang nyata. Rasa pusing, mual, hingga pandangan yang berkunang-kunang menjadi keluhan umum yang dirasakan oleh mereka yang terpapar langsung sinar matahari.

‎Di balik barisan peserta, sebuah “pagar hidup” telah terbentuk. Para personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersiaga penuh, berperan sebagai mata dan tangan siaga yang mengawasi setiap pergerakan peserta.

‎Kesiagaan Satpol PP ini merupakan respons cepat terhadap kondisi lapangan yang panas. Mereka menyadari betul bahwa durasi upacara di bawah terik matahari memiliki potensi besar menimbulkan korban kelelahan atau dehidrasi.

‎Tugas mereka bukan hanya menjaga ketertiban, tetapi juga memastikan keselamatan peserta. Dengan cermat, setiap petugas mengarahkan pandangan ke barisan, siap bertindak jika ada yang mulai limbung atau pingsan.

‎Puncak ketegangan terjadi ketika satu peserta tiba-tiba ambruk, kehilangan kesadaran di tengah barisan. Peserta yang diketahui berasal dari salah satu kampus lokal itu langsung menjadi pusat perhatian.

‎Para anggota Satpol PP yang melihat insiden tersebut bergerak secepat kilat. Mereka segera menembus barisan untuk mengevakuasi peserta yang pingsan ke area penanganan medis darurat.

‎Petugas Satpol PP, yang enggan disebutkan namanya, menjelaskan bahwa pencegahan adalah kunci. Ia mengungkapkan bahwa ia dan rekan-rekannya selalu berinisiatif memantau dan mengajak bicara peserta yang terlihat pucat.

‎Ia menuturkan bahwa hampir setiap saat, mereka akan mendekati peserta dan bertanya dengan nada yang sangat hati-hati, menanyakan apakah peserta masih sanggup untuk terus berdiri. “Tindakan ini dilakukan sebagai upaya deteksi dini,” katanya.

‎Pihak panitia penyelenggara melalui juru bicaranya menyampaikan penyesalan atas insiden tersebut. Mereka menegaskan bahwa ke depan, protokoler kesehatan dan mitigasi cuaca akan menjadi prioritas utama.

‎Insiden ini sekali lagi menggarisbawahi pentingnya persiapan fisik prima saat mengikuti kegiatan di lapangan terbuka. Meski demikian, semangat HSN yang diusung oleh para santri dan peserta di Karawang tidak luntur.

‎Apel Hari Santri Nasional 2025 pun dapat dituntaskan hingga akhir, meninggalkan kisah tentang perjuangan fisik di tengah panasnya Karawang, serta dedikasi Satpol PP sebagai penolong pertama di balik layar. (uty)

Related Articles

Back to top button