Satu Bulan Terjadi 200 Kasus DBD di Purwakarta
PURWAKARTA, RAKA – Di awal tahun 2024 ini, angka pasien Demam Berdarah Denggue (DBD) di Purwakarta sudah cukup tinggi. Dalam sebulan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purwakarta mencatat sebanyak 200 laporan kasus DBD yang terjadi.
Ketua tim kerja Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) menular Dinkes Kabupaten Purwakarta Dr. Meisera Prayanti mengatakan, angka pasien DBD ini merupakan akumulasi dari laporan selama Januari 2024, baik dari Puskesmas ataupun rumah sakit yang ada di wilayah Purwakarta.
“Sekarang semua yang terdampak sudah di tangani oleh rumah sakit dan sudah banyak yang sembuh. Kami berharap tahun ini angkanya tidak bertambah,” ujarnya kepada Radar Karawang, Kamis (1/2).
Meisera juga menerangkan, untuk meminimalisir kasus DBD di Purwakarta, pemerintah mempunyai program penanggulangan DBD yang namanya PSM3M ‘Pembrantasan Sarang Nyamuk, Menutup tempat genangan air, Menguras bak mandi dan Mendaur ulang sampah’ yang saat ini terus dimaksimalkan.
“Upaya-upaya juga terus kami lakukan dengan menyebarkan surat edaran ke rumah sakit dan Fakses yang ada, serta melakukan pembinaan kepada masyarakat mengenai cara pencegahan penyakit-penyakit yang dapat muncul di musim hujan seperti ini.” ujarnya.
Selain itu, upaya-upaya tambahan seperti memasukan ikan ke dalam bak mandi, menanam tumbuhan serai, menutup kaca dengan kain kasa dan berbagai hal lainnya dapat dilakukan oleh masyarakat dalam mencegah terjadinya DBD.
“Dengan begitu penyebaran nyamuk yang menjadi cikal bakal terjadinya DBD akan terkendali,” ucapnya.
Meisera juga mengimbau, masyarakat harus mempunyai kesadaran agar dapat melakulan pencegahan DBD secara mandiri di rumah masing-masing. “Seminimalnya harus ada satu orang dalam satu rumah yang melakukan pemantauan terhadap jentik nyamuk dalam setiap minggunya dan apabila ada masyarakat yang meulai mengalami gejala-gejala DBD itu harus segera di bawa ke Faskes terdekat untuk menghindari kemungkinan terburuk yang dapat terjadi,” jelasnya.
Selain kasus DBD, lanjut dia, berbagai penyakit lain seperti diare, leptospirosis dan penyakit lainnya juga dapat muncul serta meningkat penyebarannya mengingat saat ini intensitas hujan sedang tinggi.
“Sekarang cuaca kadang hujan juga kadang panas sehingga banyak tempat-tempat yang tergenang air terlebih lagi jika ada beberapa daerah yang kondisinya rawan banjir akan lebih mudah terjadi penyebaran penyakit,” ucapnya. pungkasnya. (cr)