Satya Harus Tiru Arya

CILAMAYA KULON, RAKA – Kasus bocah obesitas di Kabupaten Karawang kembali mendapat perhatian dari berbagai pihak. Setelah Arya Permana (13), kini giliran Satia Putra (7), warga Kampung Krajan Dusun Pasirjaya RT 011/01, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, yang memiliki berat badan 101 kilogram.
Meski usianya terpaut enam tahun, dan berat yang cukup jauh antara Arya yang awalnya berbobot 192 kilogram sedangkan Satia 101 kilogram. Namun, pola makan dan keseharian mereka tidak jauh berbeda.
Melihat itu, keluarga Satia harus berusaha keras agar anaknya bisa seperti Arya yang kini berbobot hanya 85 kilogram. Usaha keras bocah asal Desa Cipurwasari, Kecamatan Tegalwaru, itu sukses. Meski saat ini ada masalah baru, yaitu bergelambirnya kulit badan Arya.
Tidak mudah memang, namun jika memiliki tekad kuat, keinginan orang tua agar Satia bisa berbadan ideal pasti bisa terwujud. Apalagi saat ini sudah ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Karawang, kepolisian, dan publik.
Seperti diketahui, pada 2017 lalu, Arya sempat menjalani operasi bariatrik di RS Omni Alam Sutera, Tangerang. Setelah operasi, Arya mengaku gampang kenyang dan porsi makannya berkurang drastis. Dia juga dimentor khusus oleh Ade Rai. Binaragawan tersebut memang turut membimbing Arya. Dan Arya kerap mampir ke tempat fitness milik Ade Rai di Bandung saat kontrol ke RSHS Bandung. Saat ini, Arya memang gemar berolahraga, mulai dari jalan kaki, renang, hingga bermain sepak bola. Semangatnya, membuat kedua orang tuanya turut bersemangat. “Sekarang rajin olahraga. Alhamdulillah anaknya (Arya) punya kemauan,” kata Ade Somantri, ayah Arya.
Berkat kegigihan Arya dan pendampingan dari orangtua serta bantuan dari banyak pihak, berat badan Arya berangsur turun. Bahkan baju Arya tiga tahun lalu, saat ini sudah kebesaran. “Bajunya kebesaran,” ujar Arya saat mencoba kembali bajunya dibantu ibunya, Rokayah.
Arya kini sudah bisa beraktifitas selayaknya anak-anak pada umurnya. Tahun ini dia juga mulai sekolah di SMP dan sudah mahir bermain sepak bola, naik motor, hingga berenang. “Suka renang di kali (sungai) yang dalamnya lima meter. Di Green Canyon (Karawang),” katanya.
Melihat itu, sang ayah Satia, Sarli harus memberikan perhatian penuh kepada anaknya. Seperti yang dilakukan Ade Somantri terhadap anaknya, Arya. Apalagi saat ini Satia tidak bisa tertidur terlentang layaknya orang lain. Dia akan kesulitan bernapas jika tidur di lantai ataupun di kasur. “Ya, Satia akan dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung untuk dilakukan observasi atau pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Sarli. (rok/psn/kp)