Maulid di Makam Syekh Quro Sepi

MAULIDAN : Perayaan maulid Nabi Muhammad SAW di Makam Syekh Quro terlihat sepi.
LEMAHABANG, RAKA – Tak seperti biasanya, Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Maulid di Komplek Makom Syekh Qurotul’ain Dusun Pulobata Desa Pulokalapa, Kecamatan Lemahabang sepi pengunjung.
Gelaran maulid yang biasanya dilakukan secara ramai dengan mengundang penceramah, namun saat ini peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW itu digelar secara sederhana karena terkendala pandemi covid-19.
Menurut Sekretaris Desa Pulokalapa Anom Suara, gelaran maulidan tahun ini lebih kepada intinya saja, tanpa mengundang penceramah ataupun masyarakat luar desa.
Maulidan ini pun digelar atas keinginan masyarakat yang rutinintas tahunannya tidak ingin di tinggalkan. “Yang terpenting inti acara maulidannya terlaksana, rutinitas tahunan dalam rangka memperingati hari lahir Kanjeng Nabi Muhammad SAW bisa terwujud,” katanya.
Karena memang gelaran ini sudah menjadi adat dan kebiasaan masyarakat dalam rangka memperingati dan mengagungkan kelahiran Nabi Muhammad SAW setiap tahun.
Menurut Anom, dalam gelaran maulidan ini tidak ada panitia secara khusus, justru seluruh masyarakat sendiri yang menjadi panitia. “Karena logistiknya pun mereka bawa masing-masing dari rumah,” ujarnya.
Sebelum penyebaran Virus Corona, gelaran ini tak pernah sepi dari pengunjung, entah dari dalam maupun luar desa, bahkan dari luar kabupaten, provinsi hingga luar pulau. Namun tahun ini, pihaknya membatasi pengunjung, hanya masyarakat di lingkungan desa yang bisa ikut acara maulidan ini. “Terkecuali kalau mereka yang sudah terlanjur ada disini, karena kita pun gak bisa melarang mereka. Apalagi kalau sudah datang dari jauh,” ujarnya.
Hal senada dikatakan Kasie Trantib Desa Pulokalapa Dedi, sebelum adanya penyebaran Covid-19, acara maulid di komplek Makom Syekh Qurotul’ain ini tak pernah sepi dari pengunjung.
Bahkan, jika sudah memasuki bulan Maulid apalagi acara maulidan, lahan seluas kurang lebih dua hektare ini ‘bejubel’ dengan kerumunan dan hampir tak bisa dilewati.
Sementara, di tengah wabah seperti sekarang ini, pihaknya hanya bisa menggelar acara seadanya, itupun atas dasar keinginan masyarakat. Karena menurut masyarakat, gelaran maulidan ini mesti dilakukan meskipun segelintir saja yang hadir. “Karena dorongan masyarakat, ya kita gak bisa cegah. Yang penting saya minta, jaga jarak dan tetap waspadai penyebaran Covid-19,” pungkasnya. (rok)