Uncategorized

Sawah di Kampungsawah Masih Ada Airnya

JAYAKERTA, RAKA – Kendati tanah sawahnya belum seperti kebanyakan tanah sawah di wilayah selatan Karawang yang keras seperti batu, namun kekeringan yang melanda Dusun Krajan Desa Kampungsawah mengakibatkan petani kesulitan menggarap sawahnya. Kendati demikian upaya mengalirkan air tetap dilakukan meski petani pesimis usaha itu akan membuahkan hasil.

Dikatakan petani Desa Kampungsawah Sarta (43), debit air irigasi yang membentang hingga Kecamatan Pakisjaya sebetulnya mencukupi untuk mengairi area pesawahan di Desa Kampungsawah. Namun, akibat dataran sawahnya lebih tinggi air pun jadi kesulitan untuk bisa sampai diketinggian itu. “Jadi air gak mungkin naik keatas, sedangkan dataran sawah di tepian jalan atau tanggul irigasi sangat rendah,” katanya, Selasa (2/10), disela-sela gorol pembuatan parit untuk aliran air.

Menurutnya, jika aliran air dipaksakan untuk mengairi sawah yang berada di dataran lebih tinggi, bisa berakibat patal karena sawah yang berada di daratan lebih rendah akan terendam. Selain itu, penyebab lainnya adalah kanakalan petani yang membendung selokan untuk mengairi sawahnya, tanpa memikirkan nasib sawah petani lain. “Kelakuan buruk petani membendung aliran air agar masuk ke sawahnya juga jadi penyebab kekeringan,” ucapnya.
Sementara kepada Desa Kampungsawah Adi Kurniadi yang saat itu bersama petani lakukan kerja bakti mengatakan sebelumnya memang sudah direncanakan akan dilakukan gorol bersama petani lainnya. Dirinya melakukan hal tersebut setelah mendapat aduan dari masyarakatnya yang mengalami kekurangan air untuk mengairi sawahnya. “Daripada pusing mikir yang bukan-bukan, mending kita gerak langsung turun ke sawah untuk mencari solusi,” ucapnya.

Dirinya pun menjelaskan hal sama dengan Sarta, dataran yang lebih tinggi di Dusun Krajan menjadi salah satu penyebab kekeringan tersebut. Adapun masalah petani yang membendung, hal wajar dilakukan oleh para petani. Karena biasanya, membendung tersebut dilakukan secara bergiliran para petani yang merasa kekurangan air. “Solusinya dam parit disegerakan. Harapan saya ada kerjasama antara petani dengan pemerintah desa,” pungkasnya. (rok)

Related Articles

Back to top button