
KARAWANG, RAKA- Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pengerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang menyiapkan 8 program di tahun 2025. Salah satunya adalah Gerakan Asih Salira yang akan melibatkan langsung masyarakat untuk pembenahan sumber daya air di Kabupaten Karawang.
Kabid SDA Dinas PUPR Kabupaten Karawang Aries mengatakan, SDA tidak hanya semata dikerjakan oleh sekelompok orang, melainkan harus dikerjakan bersama termasuk masyarakat. “Bidang SDA ini bukan hanya sebatas membuat saluran air ataupun drainase. Melainkan bagaimana caranya penyaluran air bisa baik dan fasilitas yang sudah dibangun seperti drainase dan yang lainya bisa di rawat dengan baik. Maka dari itu peran masyarakat sangat penting dalam hal ini,”terangnya, Senin (23/9).
Menurutnya, agar masyarakat bisa memiliki rasa perduli terhadap pembangunan SDA di kabupaten Karawang, maka program Gerakan Asih Salira adalah salah satu solusi yang ditawarkanya. Karena program ini akan melakukan banyak hal seperti salah satunya pembersihan kali dari sampah dan yang lainya. “Program Asih Salira ini seperti kegiatan Jumsih (jumat bersih) pada jaman dulu. Jadi kami hanya sebagai fasilitas logistik dan memberikan bantuan personil. Sedangkan masyarakat lah yang memiliki peran pokoknya. Dengan demikian maka setiap kegiatan dan pembangunan SDA masyarakat akan ada rasa memiliki,” jelasnya.
Disampaikannya, pihaknya sedang mendesain bagaimana caranya agar setiap pembuangan air terkonsep dengan baik. Sehingga permasalahan banjir di kabupaten Karawang bisa diselesaikan. “Jadi kami sudah punya desain air harus dibuang kemana dan disalurkan kemana. Tentunya program ini membutuhkan dukungan dari masyarakat langsung. Maka dari itu kami juga memiliki program sosialisasi kesadaran terkait pentingnya SDA,” jelasnya.
Lanjutnya, pihaknya juga akan menyediakan kendaraan taktis untuk mengatasi permasalah genangan air yang memang tidak bisa disalurkan. “Jadi kendaraan ini bisa mengatasi permasalahan genangan air atau banjir yang memang tidak memiliki saluran air,” jelasnya.
Dijelaskannya, bahwa pihaknya akan memulai sistem berbasis online. Karena dengan demikian semua program yang sedang dijalankan akan mudah diakses oleh masyarakat dan pengajuan proposal tidak perlu manual. “Kalau manual kan kita susah mentrackingnya, jadi pekerjaan mana aja yang memang sudah lama diajukan, yang mana saja yang jadi prioritas. Dengan sistem online juga kita akan dengan mudah mengakses program program yang sedang berjalan. Pokoknya di 2025 kita sudah persiapkan program yang akan melibatkan banyak masyarakat secara langsung,” tutupnya. (zal)