Uncategorized

Sebagian Badan Sungai Seperti Daratan

CILEBAR, RAKA – Petani Desa Sukaratu Kecamatan Cilebar berharap keluhan mereka soal pendangkalan aliran sungai yang melintasi wilayah mereka segera ditanggapi. Setidaknya dilakukan pengerukan sebagai upaya antisipasi jika nanti ketika musim hujan air tidak meluap dan melimpas ke sawah mereka.

Pantauan Radar Karawang di lokasi, Senin (1/10) sungai yang membentang dari Kecamatan Rawamerta hingga Kecamatan Cilebar memang mengalami pendangkalan parah. Endapan tanaman eceng gondok yang membusuk terlihat menebal di dasar sungai. Bahkan tanaman yang masih hidup seperti tumbuh di dasar sungai yang memadat.
Meski tidak secara menyeluruh namun bagian yang terlihat dasarnya itu mencapai belasan meter hingga ketengah sungai. Saat ini petani khawatir jika tidak segera dilakukan pengerukan tanaman eceng gondok dipinggir sungai akan berkembang hingga memenuhi bagian sungai yang dangkal.

Sementara pengakuan petani yang warga desa setempat kondisi seperti itu sudah berlangsung bertahun-tahun, namun belum ada tindakan positif dari dinas terkait untuk melakukan pengerukan. “Pendangkalan ini sudah terjadi beberapa tahun terakhir. Awalnya tidak begitu parah tapi sekarang sudah menyebar hingga setengah badan sungai sudah seperti daratan,” ucap udin (43) petani Desa Sukaratu.

Udin Khawatir memasuki musim hujan mendatang sungai itu tidak bisa menampung air sehingga airnya meluap dan mengakibatkan banjir. Padahal, kata Udin, kalau saja dilakukan pengerukan kondisinya tidak jadi semakin parah. “Kalau disini sudah lama tak di keruk lagi, makanya tanah lumpur agak naik. Parahnya lagi itu endapan eceng gondok busuk juga ikut mengendap,” katanya.

Udin sendiri tidak menampik jika pernah ada pengerukan terhadap aliran sungai itu tetapi tidak di ruas sungai yang melintasi desanya. “Sekitar dua tahun lalu ada normalisasi tapi tidak di wilayah kami, tetapi itupun berdampak lancarnya aliran sungai di wilayah kami. Makanya, sekarang kami berharap dilakukan hal sama di ruas aliran di wilayah kami,” ucapnya.

Menurutnya, permintaan pengerukan itu dianggap wajar, terlebih Desa Sukaratu merupakan langganan banjir setiap musim hujan tiba. Masyarakat berharap normalisasi di percepat agar daerahnya terhindar dari banjir. “Kalau gak di keruk, musim hujan mendatang pasti banjir lagi,” ujarnya dan mengaku banjir setiap tahun di desanya seperti menghantui warga Desa Sukaratu.

Senada itu, Ocep (34) buruh tani asal Kecamatan Rawamerta menambahkan dirinya seringkali melintasi daerah tersebut karena merupakan perlintasannya sebelum sampai ke sawah garapannya. Dikatakan Ocep, saat musim hujan, hamparan sawah selalu digenangi air hingga menyerupai lautan. “Mungkin kalau sungainya dikeruk akan meminimalisir banjir,” katanya. (rok)

Related Articles

Back to top button