Sebulan 19 Warga Karawang Kena HIV
KARAWANG, RAKA – Razia penyakit masyarakat kerap dilakukan Satpol PP. Penyuluhan bahaya HIV/AIDS pun sering dilakukan Dinas Kesehatan. Pendataan dan pemetaan kerawanan PSK penderita penyakit itupun selalu dilakukan Dinas Sosial. Namun, jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Karawang terus bertambah. Bukan hanya pelaku transaksi esek-esek, tapi juga sudah menyasar ke kalangan ibu rumah tangga dan remaja.
Berdasarkan data dari Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Karawang, jumlah penderita HIV/AIDS tahun 2018 mencapai 233 orang. Jika dirata-ratakan setiap bulan, maka ada 19 orang penderita baru.
Staf KPAD Kabupaten Karawang Yana Aryana mengatakan, heteroseks menjadi penyumbang tertinggi penderita penyakit yang belum ada obatnya itu. “Hubungan seks antara laki-laki dengan perempuan,” ujarnya kepada Radar Karawang.
Ia melanjutkan, faktor penyebaran penyakit ini bervariasi. Yaitu, melalui kelahiran, melalui hubungan sejenis (homoseksual), melalui penyebaran heteroseksual, dan narkoba.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan, pengidap HIV/AIDS di Karawang dari sejak 1992 hingga November 2018 ada 1.062 kasus. Pengidapnya, kata dia, tak hanya tersebar di daerah perkotaan. “Penderita HIV/AIDS di Karawang Tersebar hingga Pelosok Desa”, katanya.
Kondisi memprihatinkan itupun ternyata berdampak terhadap kualitas darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Karawang. Beruntung, petugas PMI Karawang cekatan. Darah yang terpapar HIV/AIDS pun bisa terdeteksi. “Selama bulan Januari hingga Oktober 2017, PMI Karawang berhasil menemukan 29 pendonor yang terpapar virus HIV/AIDS. Darah yang positif ada virus HIV/AIDS secara otomatif kami musnahkan,” ungkap Kepala PMI Karawang Yesi Karya Lianti. (apk/psn)