HEADLINE

Sehari 153 Positif Corona, Satgas Covid-19: Tak Ada Mutasi Virus

KARAWANG, RAKA – Usai lebaran, kenaikan angka positif Covid-19 mengalami peningkatan signifikan. Per Selasa (8/9), ada 153 orang terkonfirmasi positif.
Kondisi ini, sempat memunculkan kekhawatiran adanya mutasi virus Covid-19 ke Karawang. Beruntung, setelah dilakukan pengecekan, virus yang menyebar di Karawang tergolong virus Covid-19 biasa. Hal ini ditegaskan oleh juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Fitra Hergyana. Menurutnya, hasil sampel yang dikirimkan ke Litbang Kementrian Kesehatan dari pemeriksaan sampel pasien terkonfirmasi positif klaster keluarga dan klaster mudik pasca lebaran di Kabupaten Karawang, bukan disebabkan mutasi virus Covid-19.

Sebelumnya, lanjut Fitra, pihak satgas, melalui Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Karawang Cellica Nurrachadiana mengaku sempat khawatir munculnya mutasi virus yang terjadi di Karawang. Pasalnya dari sejumlah pasien meninggal tersebut, jeda waktu dari mulai dikonfirmasi positif hingga meninggal dunia relatif cepat. Satgas Covid-19 sempat menduga adanya paparan varian Covid-19 Inggris dan India. “Kami sudah kirim sampel yang positif ke Litbang Kemenkes, namun cycle threshold atau CT nya yang dibawah 30. Alhamdulillah, dari hasilnya tidak ada mutasi virus, yang terpapar di Karawang itu virus covid-19 biasa,” katanya, Selasa (8/6).

Perkembangan kasus Covid-19, berdasarkan pantauan data Satgas Covid-19 Karawang per tanggal 8 Juni 2021 pukul 12.00, total konfirmasi mencapai 20.181, ada penambahan 153 kasus dari satu hari sebelumnya. Pasien yang masih mendapatkan perawatan mencapai 383 orang, isolasi mandiri ada 234 orang, pasien sembuh 18.905 dan pasien meninggal 659 orang.

Sebelumnya, gara-gara berwisata ke Pantai Pakisjaya dan mudik ke wilayah Subang, sebanyak 28 warga Dusun Warudoyong Selatan, Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok, terpapar corona. Mereka pun menjalani isolasi mandiri.

Ketua Satgas Dusun Warudoyong Selatan Topan Eka Permana mengatakan, awalnya 20 orang yang diisolasi di Madrasah Birul Walideni menjalani isolasi mandiri di rumah mereka masing-masing. Namun, karena banyak di antara mereka berasal dari keluarga menengah ke bawah, serta tidak memiliki fasilitas mandi, cuci, kakus sendiri, akhirnya para pemuda setempat berinisiatif membawa mereka ke madrasah setelah berkoordinasi dengan musyawarah pimpinan kecamatan (muspika) Rengasdengklok. “Menurut saya kalau isolasi mandiri di rumah ini bagi orang yang mampu. Misalnya mampu buat kebutuhan makan, dan lainnya,” jelasnya.

Menurut Topan, penyebaran virus corona di wilayah Dusun Warudoyong Selatan ini berawal dari klaster wisata dan mudik. Pasalnya, ada warga setempat yang melakukan perjalanan ke Kabupaten Subang, setelah pulang dinyatakan positif Covid-19. Kemudian ada juga yang berwisata ke salah satu pantai di wilayah Karawang, dan mereka terkonfirmasi positif corona.
“Pertama dari klaster mudik, karena ada yang mudik. Terus klaster wisata yang ke Pantai Pakis. Jadi itu awalnya klaster mudik dan wisata,” ungkapnya.
(mra/dis)

Related Articles

Back to top button