Uncategorized

Sejak Kecil Cinta Sepeda Jadul

JUAL ONDERDIL: Sakiman menggelar lapak menjual sparepart sepeda tua.

RENGASDENGKLOK, RAKA – Berawal dari hobi bisa jadi profesi. Begitulah yang dialami Sakiman (67), warga Dusun Krajan Barat, Desa Amanasari, Kecamatan Rengasdengklok mengaku sejak muda sudah tertarik dengan dunia sepeda, kini berjualan onderdil sepeda.

Meskipun tidak memiliki toko besar dan hanya berjualan keliling, Sakiman tetap semangat menjual barang dagangannya. Dia mengaku sejak muda sudah tertarik dengan dunia sepeda, terutama sepeda jadul. Pihaknya mengaku ketertarikan mengoleksi alat-alat sepeda tua itu mulai duduk di bangku SD. “Saya sudah mulai mengenal kualitas (sepeda tua) ini kalau gak salah mulai kelas lima SD,” katanya.

Tak hanya mengenal sepeda tua, pihaknya pun mengetahui dan dapat merasakan jenis sepeda tua yang digunakannya. Lebih dari itu kata dia, guru semasa duduk di bangku SD pun mengakui kalau dirinya paling tahu akan sepeda jadul, sehingga tak jarang jika sepeda gurunya ada kerusakan selalu meminta bantuan kepadanya. “Terus saya mulai jual beli alat-alat sepeda ini antara tahun 1987 atau 1988,” paparnya.

Ketertarikannya dengan barang langka ini, pihaknya pun selalu mencari onderdil langka secara terpisah tersebut di berbagai daerah, bahkan sempat ke wilayah Cianjur dan Jakarta. Kemudian diakui Sakiman, onderdil sepeda tua ini yang masih banyak di daerah Solo.

Menurut Sakiman, barang langka ini sudah sepantasnya diharga berlipat dengan harga aslinya tempo itu, pasalnya mencari onderdil sepeda tua ini tidak segampang mencari sperpart sepeda terbaru. Bahkan kata dia, tidak banyak juga bengkel yang bisa memasang sparepart sepeda lama walaupun punya barangnya. “Kalau barang lama, nyarinya susah, harganya bisa tiga kali lipat, makanya kalau orang tahu gak pakai nawar lagi,” katanya.

Sakiman menambahkan, ketertarikannya dengan barang tua ini sudah sejak kecil, bahkan sampai saat ini dirinya pun masih mencari dan menjual barang-barang yang dianggap tidak lagi diproduksi itu. “Kayanya kalau saya bisnis begini mungkin sampai uban saya merah saya kagum dengan begini-begini, karena itu barangnya langka,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button