Sejarah Pinayungan Masih Misteri
DISKUSI SEJARAH: Wakil Ketua Karang Taruna Satria Bakti Jajat Sudrajat sedang berdiskusi tentang sejarah Pinayungan dengan pengurus karang taruna lainnya.
TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Karang Taruna Satria Bakti, Desa Pinayungan, Kecamatan Telukjambe Timur, tengah berupaya menelusuri sejarah desanya. Sebagaimana diungkapkan oleh Jajat Sudrajat, wakil ketua saat ditemui di ruang sekretariat, Senin (23/12). “Kita sudah keliling-keliling mengunjungi para sesepuh membicarakan itu,” ungkapnya.
Hal tersebut dilakukan karena sejauh ini belum ada sejarah yang jelas mengenai Desa Pinayungan. Orang-orang hanya tahu bahwa Desa Pinayungan dulunya bagian dari Kecamatan Ciampel, yang kemudian menjadi wilayah Kecamatan Telukjambe Timur. Adapun mengenai asal-usul dan kapan berdirinya desa, daftar kepala desa, atau bahkan denah wilayah yang jelas mengenai desa itu, nampaknya belum diketahui. “Desa Pinayungan itu sampai mana sih, kan generasi muda juga belum pada tahu,” tuturnya.
Dengan terbukanya sejarah Desa Pinayungan, setidaknya masyarakat khususnya para pemuda tahu mengenai sejarah tersebut. Diharapkan juga akan tumbuh rasa mencintai dan memiliki desa di hati para pemuda, setelah mengetahui sejarah tersebut. “Kalau tahu hari jadinya kan bisa jadi momen mengadakan milangkala, potensi dan bakat pemuda bisa ditampilkan, masyarakat juga bisa berkumpul,” tambahnya.
Pengurus Karang Taruna Satria Bakti lainnya Agus Rahmat manambahkan, penelusuran sejarah tersebut merupakan program kerja bidang kebudayaan, meski demikian segala halnya tetap akan dilakukan bersama-sama. Bidang Kebudayaan juga berencana mengangkat kesenian pencak silat yang selama ini terfokus di ranting 14, yakni Dusun Sukajaya. “Itu juga kami yang support, inginnya nanti cakupannya lebih luas jadi sedesa,” terangnya.
Ia mengatakan, upaya tersebut belum dapat dilakukan karena masih terkendala waktu. Kepengurusan periode saat ini baru berjalan 6 bulan, selama itu fokus terpusat pada turnamen Karang Taruna Cup Kecamatan Telukjambe, yang akhirnya bisa meraih juara satu.
Selepas itu, dia dan rekan-rekannya akan mengembangkan bidang lainnya, bukan hanya bidang budaya dan olahraga, tapi juga bidang keagamaan dan kewirausahaan.
Dalam bidang keagamaan tentunya para pemuda harus lebih aktif dalam kegiatan-kegiatan peringatan hari besar Islam. Adapun dalam bidang kewirausahaan, akan mencoba menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan untuk dapat mensuplai produk lokal warga desa tersebut. Disadarinya, Desa Pinayungan adalah satu-satunya desa di Telukjambe Timur yang tidak tersentuh kawasan industri, karena itu akan lebih mudah mengarahkan pemuda untuk berwirausaha ketimbang menyalurkan pekerjaan. “Jadi satu perusahaan itu kita gak melulu jadi budak, tapi kita jadi mitra,” pungkasnya. (cr5)