GERBANG SEKOLAH

Sekolah Diizinkan Belajar Tatap Muka

RAPAT MINGGON: Korwilcambidik Purwasari menyampaikan kebijakan pemerintah mengenai pembelajaran daring selama pandemi corona. Sekolah tidak diperbolehkan menggelar kegiatan belajar secara tatap muka, kecuali untuk siswa yang tidak punya smartphone.

Hanya untuk Siswa yang Tidak Punya Smartphone

PURWASARI, RAKA – Korwilcambidik Purwasari akan memulai aktifitas belajar di sekolah bagi siswa sekolah dasar (SD) yang tidak memiliki smartphone dengan konsep protokol kesehatan.

Korwilcambidik Purwasari Hasanudin mengatakan, sampai saat ini pemerintah masih menerapkan konsep pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui online, hal itu menimbulkan perbedaan pandangan dari orang tua siswa. “Karena bagi mereka yang tidak memiliki smartphone tentunya akan kesulitan, apalagi bagi orang tua yang masih dikatakan awam saat membimbing anaknya belajar melalui smartphone,” ucapnya, pada saat rapat minggon kecamatan, Rabu (14/7).

Ia menambahkan, berdasarkan hasil rapat dan sosialisasi, pihaknya akan menerapkan aktifitas belajar bagi siswa yang tidak memiliki smartphone tentunya berdasarkan hasil kesepakatan dan izin orang tua siswa. “Insya Allah mulai minggu depan kita akan terapkan konsep belajar di sekolah, tapi cuma buat siswa yang tidak memiliki smartphone,” tambahnya.

Hasanudin mengaku, setiap sekolah telah mempersiapkan protokol kesehatan. Teknisnya saat siswa sampai di gerbang sekolah, siswa akan dijemput oleh guru dan mengarahkan anak untuk mencuci tangan sebelum masuk ke ruang kelas. Tidak hanya itu, jumlah dan jarak siswa pun akan diatur oleh para petugas. “Jadi kita sudah bentuk tim atau satgasnya, mulai dari gerbang sekolah sampai siswa duduk akan diarahkan, tentunya orang tua juga harus memakainkan masker pada anaknya saat mengantar anaknya ke sekolah, terus jumlah siswa yang belajar juga akan dibatasi maksimal 50% dari jumlah siswa satu kelas itu, jadi kita lakukan sistem shitf,” akunya.

Masih dikatakan Hasan, selain teknis dan jumlah siswa yang diatur, pihaknya akan membatasi jam pelajaran selama 90 menit. Ia berharap pelaksanaan pembelajaran tatap muka secara langsung dapat berjalan dan menjadi solusi bagi siswa yang tidak memiliki smartphone.”Kita tidak bisa diam saja, kalau kita tidak kelola bagaimana nasib anak-anak belajar, mudah-mudahan saja ini bisa menjadi solusi bagi siswa yang tidak memiliki smartphonr tapi bisa mendapatkan pembelajaran, dengan catatan kita tingkatkan protokol kesehatan,” pungkasnya. (mal)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button