KARAWANG

Sekolah Ramah Anak Masih Minim

CERIA: Sejumlah anak-anak mengikuti peringatan HAN.

KARAWANG, RAKA- Pemerintah daerah (Pemda) Karawang berusaha membangun kebupaten layak anak. Salah satu indikatornya keberadaan sekolah ramah anak. Sayangnya, saat ini baru 30 persen sekolah ramah anak.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPA) Kabuapten Karawang H Abdul Aziz menuturkan, sekolah ramah anak dibangun untuk mencegah kekerasan terhadap anak-anak selama berada di sekolah, saat ini baru 30 persen sekolah ramah anak di Karawang. Pelaku percobaan dan tindakan kekerasan terhadap anak harus dilaporkan. Untuk mewujudkan itu, ada beberapa komponen sekolah ramah anak, diantaranya, sekolah harus memiliki kebijakan sekolah ramah anak, kemudian proses belajar yang ramah anak, juga pendidik dan tenaga kependidikan harus terlatih hak-hak anak.

Selain itu, lanjutnya, sarana dan prasarana yang ramah anak menjadi komponen penting sekolah ramah anak, selanjutnya partisipasi anak-anak untuk mewujudkan bersama sekolah ramah anak. “Yang terpenting adalah partisipasi orang tua, lembaga masyarakat, dunia usaha dan alumni sekolah untuk membentuk sekolah ramah anak,” kata Abdul Aziz, pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2019 di Indo Alamsari, Rabu (27/11) siang.

Momentum HAN ini jug dimanfaatkan untuk penandatangan Deklarasi Kota Layak Anak (KLA) Kabupaten Karawang sebagai bentuk komitmen dari seluruh stakeholder Kabupaten Karawang mewujudkan KLA. Program KLA didukung oleh semua OPD teknis, seperti taman ramah yang dibangun Dinas Perumahan Rakuat dan Kawasan Pemukiman (PRKP), Puskesmas ramah anak, sekolah ramah anak, penyedian sarana zona selamat sekolah (Zoss) oleh Dinas Perhubungan. (asy)

Related Articles

Back to top button