Purwakarta

Sekolah Swasta Sambut Kurikulum Merdeka

PURWAKARTA, RAKA – Guna meningkatkan mutu, kualitas dan kompetensi para guru, Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Cendekia menggelar workshop implementasi Kurikulum Merdeka Belajar yang digelar di Aula Hotel Grand Situ Buleud Purwakarta.
Meski bersifat internal, workshop tersebut menghadirkan tokoh nasional Prof Udin Syaefudin Sa’ud yang merupakan guru besar administrasi pendidikan dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
Workshop yang digelar dalam rangka penguatan guru menjelang tahun ajaran baru ini juga menghadirkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Purwanto, yang mempelopori bunga rampai pendidikan karakter.
Kepala SDIT Cendekia Ade Syarifudin menyebutkan, sekolahnya adalah satu dari empat sekolah swasta di Kabupaten Purwakarta yang disiapkan sebagai prototipe kurikulum Merdeka Belajar yang merupakan program Kementerian Pendidikan.
“Kami juga memiliki dua guru penggerak, seorang pengajar praktik yang adalah saya sendiri, dan seorang fasilitator. Adapun melalui workshop ini, ada 70 guru yang menjadi pesertanya,” katanya, Senin (18/7).
Workshop yang mengangkat tema “Be Qualified Teacher” ini, juga mengajak guru SDIT Cendekia untuk dapat mengimplementasikan kurikulum Merdeka Belajar dengan bunga rampai pendidikan karakter yang diusung Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta.
“Bunga rampai pendidikan karakter yang dipelopori Pak Kadisdik ini meliputi tujuh poe atikan, sekolah ramah anak, agama keagamaan dan pendalaman kitab (AKPK), pendidikan anti korupsi dan tatanen di bale atikan,” ujarnya.
Lebih lanjut Ade menyebutkan, pihaknya melihat ada benang merah antara Kurikulum Merdeka Belajar dengan bunga rampai pendidikan karakter. “Kami dan para guru SDIT Cendekia harus dapat menerjemahkannya, sehingga bilamana Kurikulum Merdeka Belajar diterapkan, kami bisa menjadi prototipe terbaik,” ucapnya.
Terpisah, Kadisdik Purwakarta Purwanto mengapresiasi sekolah yang dengan sigap menyiapkan guru-gurunya menyambut Kurikulum Merdeka Belajar. “Jadi sudah benar, jika ingin meningkatkan mutu pendidikan maka tingkatkan dulu mutu guru-gurunya,” ujarnya. (gan)

Related Articles

Back to top button