Sekolah Tidak Melihat Umur
CILAMAYA KULON, RAKA – Sudah saatnya masyarakat mengesampingkan rasa malu ketika butuh pemahaman dan pembelajaran. Khususnya bagi masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikannya, setelah gagal dalam kesempatan pertama dalam proses belajar. Pasalnya, saat ini sudah tersedia 40 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di 30 kecamatan di Kabupaten Karawang.
Tutor PKBM Assolahiyah Magfiroh mengatakan, tidak ada alasan untuk malu bagi mereka yang putus sekolah, terus melanjutkan ke PKBM. Karena saat ini PKBM sudah bisa bersaing dengan sekolah formal lainnya. “Kenapa harus malu? Justru di sinilah tempat bagi mereka yang putus sekolah dan melanjutkan pendidikannya,” tegasnya.
Justru di PKBM ini, lanjut Magfiroh, selain ijazah, warga belajar juga akan mendapatkan sertifikat life skill sesuai yang mereka pilih ketika belajar di PKBM. Karena PKBM bukan hanya fokus belajar, terdapat juga tiga unggulan life skill yang diberikan kepada warga belajarnya. Diantaranya, tataboga, menjahit, dan komputer. “Ini kelebihan PKBM. Bagi mereka yang sudah lulus bisa langsung melamar kerja karena sudah ada keahlian, dan kuliah pun tak masalah,” ujarnya.
Tutor PKBM lainnya, Shofuroh mengatakan, jika tetap semangat dan tidak putus asa dalam mengejar dunia pendidikan, masih banyak jalan menuju kesuksesan. Salah satunya dengan melanjutkan sekolah ke PKBM. Terlebih, banyak diantara warga belajar yang ingin melanjutkan ke tingkat perkuliahan. “Warga PKBM bukan hanya orang yang tidak mampu. Tapi mereka yang membutuhkan pembelajaran,” katanya.
Di samping itu, rasa malu untuk melanjutkan belajar sudah bukan gak zaman. Saat ini waktunya berlomba menciptakan sebuah karya yang bermanfaat bagi orang lain. Tingginya pendidikan memang tak menjamin kesuksesan seseorang, namun dengan pendidikan juga seseorang tidak akan merasa dirugikan. “Jika merasa pendidikan itu penting, sekolah. Dan jika putus sekolah, lanjutkan,” pungkasnya. (rok)