Sekolah Tutup, Taman Baca Jadi Alternatif Belajar

KARAWANG, RAKA – Belajar tatap muka masih belum dilakukan, bukan berarti tidak ada fasilitas untuk belajar dan membaca. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Sanggar Juang Desa Cirejag, Kecamatan Jatisari, terus melakukan penguatan pendidikan non formal melalui Taman Baca Masyarakat (TBM).
Founder Sanggar Juang, Wawan Kurniawan mengatakan, guna menumbuhkan minat baca masyarakat di Desa Cirejag, PKBM Sanggar Juang menggandeng Perpustakaan Keliling Dinas Perpusip Karawang dengan pemerintah setempat, karang taruna dan tokoh masyarakat.
Wawan mengaku melalui kegiatan literarasi ini diharapkan menjadi budaya di tengah masyarakat, terlebih lagi di masa pandemi.
“Dimasa pandemi pendidikan nonformal harus hadir turut serta memberikan solusi pembelajaran di masyarakat,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Kamis (24/12).
Disamping kegiatan belajar mengajar di sekolah masih tutup, pendidikan non formal seperti taman baca ini dianggap menjadi alternatif belajar untuk anak, dengan menerapkan protokol kesehahatan. Sehingga anak-anak maupun masyarakat dapat menambah pengetahuan, meski sekalipun di tengah pandemi.
“Pandemi ini kan belum berhenti, bukan berarti pembelajaran turut terhenti,” kata Wawan.
Menurut Wawan, antusias anak sangat tinggi yang datang ke TBM ini, apalagi anak yang tidak memiliki akses internet untuk belajar daring. Sehingga kehadiran TBM ini patut didukung oleh semua pihak.
“PKBM Sanggar Juang ini pasti buka setiap hari kerja, apalagi kalau weekend,” pungkasnya. (mra)