PURWAKARTA

Sekolah Wajib Tanam Pohon Petai

PURWAKARTA, RAKA – Sebagai rangkaian peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan hari ulang tahun PGRI di Purwakarta. Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta gelar aksi tanam pohon di lingkungan sekolah. Adapun pohon yang ditanam itu adalah pohon petai.

Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta H Purwanto menuturkan, penanaman pohon dilakukan serentak di seluruh lingkungan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kabupaten Purwakarta. “Untuk jenis pohonnya, yang difokuskan saat ini adalah pohon petai. Kenapa? Karena mayoritas guru-guru kita sering makan-makan atau ngaliwet di sekolah. Petai adalah menu lalapan kesukaan warga Jawa Barat dan kita tahu petai bisa jadi obat jika dimakan secara teratur dan tidak berlebihan,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, alasan lain kenapa pohon petai dijadikan prioritas penanaman saat ini. Karena petai adalah jenis tanaman langka, karena jarang masyarakat yang menanamnya. “Nah, sekolah harus memprakarsai penanaman pohon yang langka itu. Jadi, jangan hanya senang memakannya. Tapi, juga harus mau menanamnya,” ujarnya.

Teknis penanaman pohon petai di masing-masing sekolah, imbuhnya, dilakukan bagi sekolah yang punya lahan tanam yang cukup. Masing-masing sekolah menanam dua sampai tiga pohon. “Sementara, bagi yang tidak punya lahan saya anjurkan untuk membuat tanaman hias atau vertical garden. Sehingga, tetap ada suasana hijau dan asri di masing-masing sekolah,” katanya.

Lewat upaya penanaman pohon, Purwanto berharap, lingkungan sekolah se-Kabupaten Purwakarta semakin hijau dan menyenangkan. “Warga sekolah harus cukup oksigen dan udara segar yang hanya bisa berasal dari lingkungan yang hijau. Kalau segar udaranya, enak panorama sekolahnya, maka para siswa dan warga sekolah lainnya akan segar pikirannya. Dan kalau segar pikirannya, maka kegiatan belajar mengajar pun akan menyenangkan,” jelasnya.

Tidak cukup itu saja, Purwanto berpikir lebih jauh soal lingkungan sekolah yang ideal di Kabupaten Purwakarta. “Saya berharap sekolah-sekolah memasukan unsur air di lingkungan sekolah, seperti bikin kolam buatan, dikasih ikan dan ada air yang mengalir, sehingga terdengar gemercik airnya,” pungkasnya. (ris)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button