PURWAKARTA

Sektor Pariwisata Jalan di Tempat

JALAN DI TEMPAT: Petugas pengelola tempat wisata di Purwakarta menyemprotkan cairan disinfektan. Meski telah dibuka kembali sejak bulan Juli lalu, namun sektor pariwisata di daerah ini masih jalan di tempat. Banyak warga yang enggan mengunjungi daerah ini karena waswas dengan wabah virus corona.

PURWAKARTA, RAKA – Wabah pandemi Covid-19 membuat sektor pariwisata di Purwakarta lesu. Bahkan, kondisinya saat ini masih jalan di tempat. Belum ada kenaikan selama dibukanya kembali objek wisata pada Juli 2020.

Kabupaten Purwakarta sendiri, merupakan salah satu lokasi wisata unggulan di Provinsi Jawa Barat. Daerah ini memiliki sejumlah tempat wisata unggulan. Mulai wisata budaya, tempat hiburan keluarga, hingga lokasi wisata kuliner.

Kondisi penyebaran Covid-19 yang semakin hari semakin meningkat menjadi penyebab pariwisata di Purwakarta masih lesu dari para pelancong. Kepala Bidang Pariwisata Disporabud Kabupaten Purwakarta Irfan Suryana mengatakan, banyak warga masih merasa khawatir untuk keluar rumah, terutama mereka yang berada di zona-zona merah Covid-19, seperti Jakarta yang merupakan pelancong utama ke wilayah Purwakarta.
“Pengunjung dari luar kota pun masih banyak yang was-was khawatir terhadap corona ini, jadi mereka lebih memilih untuk tidak rekreasi atau berwisata dulu,” katanya, Selasa (13/10).

Sejauh ini, sebut Irfan, telah ada 62 objek wisata yang sudah mendapatkan surat keputusan untuk beroperasi. “Wisatawan yang datang ada, tapi tidak seramai sebelum ada wabah virus corona, jadi jika dikatakan sudah ada peningkatan saya rasa belum,” ujarnya.

Pihaknya pun terus mengingatkan kepada para pengelola objek wisata agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan, terlebih jika objek wisata tersebut wisata air. Pada kesempatan terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Dedi Taufik Kurrohman mengatakan, pihaknya memiliki tiga langkah atau fase sebagai terobosan pariwisata di masa pandemi COVID-19 yang dilakukan dengan kolaborasi Pentahelix.
“Terobosan di masa pandemi, selain ada tanggap darurat, emergency kesehatan, kami juga punya target Juni sampai Desember ini pemulihan pariwisata. Kemudian di Januari (2021) akan coba melakukan normalisasi,” ujarnya.

Ditambahkannya, Pemprov Jabar juga berkomitmen menjadikan pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi di Jabar, di antaranya dengan membentuk Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi Jabar, membangun Creative Center di kabupaten/kota se-Jabar, serta mengembangkan destinasi pariwisata Tipe 1 dan destinasi wisata Tipe 2. (gan)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button