Selokan Disulap jadi Kolam Ikan
PURWAKARTA, RAKA – Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk memperindah kawasan tempat tinggalnya. Seperti yang terlihat di Gang Kamboja, Kelurahan Nagri Tengah, Purwakarta.
Ada pemandangan menarik ketika masyarakat melewati pemukiman warga di RT 45/08 yang dulu dikenal dengan nama Gang Smep itu. Tampak selokan di sekitar lokasi tersebut diubah menjadi kolam untuk budidaya ikan.
Ide mengubah selokan menjadi kolam di sekitar SMPN 3 Purwakarta dan SMKN 2 Purwakarta ini muncul dua pekan kebelakang. Bermula dari beberapa warga yang mengeluhkan banyaknya sampah dan jentik nyamuk demam berdarah di selokan tersebut.
Lalu, salah satu tokoh masyarakat setempat yang bernama, Toni Mustomi Hidayat, berinisiatif menyulap selokan menjadi bersih dan terbebas dari jentik nyamuk dan sampah.
Bersama warga lainnya, ia menyulap selokan sepanjang 12 meter yang awalnya hanya sekedar saluran air biasa, kini menjadi kolam ikan. Saluran air kotor itu, kini menjadi bersih dan indah dipandang karena ditanami ikan air tawar. Tak ada lagi yang buang sampah di selokan yang kini menjadi pusat perhatian masyarakat.
“Dengan merubah selokan menjadi kolam ikan, secara otomatis saluran air akan lebih terawat, bersih dan nyaman dan jentik nyamuk akan berkurang dimakan ikan. Baru ada dua jenis ikan yang kita pelihara yakni jenis ikan nila merah dan ikan mas,” ujar Toni.
Kedepan, ia juga akan menambah jenis ikan lainnya seperti ikan lele, patin dan mujair hingga gurame. Meski ikan-ikan itu dilepas bebas di selokan, bukan berarti hewan air ini boleh diambil sesukanya. Kata dia, ikan yang hidup di selokan ini tetap dijaga warga di sekitar lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat Gang Kamboja.
Menurutnya, ikan-ikan yang dipelihara tidak hanya berasal dari bibit yang dibeli di pasar ikan, tetapi ada juga yang berasal dari sumbangan warga sekitar. Toni mengaku tidak ada perawatan khusus terhadap ikan tersebut. Hanya saja, warga diimbau untuk tidak membuang sampah dan cairan berbahaya karena bisa mematikan ikan yang dipelihara.
“Alhamdulillah sejak selokan dipakai memihara ikan, baik masyarakat dan anak-anak sekolah turut menjaga selokan seperti tidak buang sampah sembarang, rajin membersihkan sampahnya agar tetap bersih dan tidak menjadi kotor atau kumuh,” ujarnya.
Dia berharap inisiatif ini menjadi contoh warga lainnya dalam upaya menjaga lingkungan agar tetap asri, sekaligus meminimalisir penyebaran nyamuk demam berdarah. “Kami yakin bahwa di lingkungan lain masih banyak potensi selokan dengan air mengalir yang cukup baik yang belum diolah atau dimanfaatkan secara optimal,” pungkasnya. (gan)