Karawang

Masjid Pemda Kotor

KARAWANG, RAKA- Kondisi masjid Pemda Karawang terlihat kotor dan sampah berserakan di teras masjid, bahkan sandal pun naik di batas suci, saat pemberangkatan calon jamaah haji (CJH) Karawang, Rabu (31/7).

Sudah menjadi tradisi, setiap pemberangkatan, CJH selalu diantar oleh keluarga dan tetangganya. Bahkan, satu CJH bisa membawa puluhan rombongan pengantar menggunakan mobil. Belum lagi, puluhan pedagang sudah berderet memenuhi setiap sudut Pemda Karawang yang tak ubahnya seperti pasar malam. Ribuan warga Karawang berkumpul ditambah fasilitas kebersihan yang minim, membuat sampah berserakan di mana-mana, tak terkecuali di masjid Al Amal Pemda Karawang.

Sampah plastik bekas minuman ringan, kertas bekas makanan ringan, hingga kulit kwacai berserakan di teras masjid. Kondisi ini diperparah, sandal pengunjung pun ikut naik batas suci masjid. Jika sehari-hari alas kaki disimpan di bawah depan masjid, kemarin sandal pengunjung menumpuk di atas teras depan pintu masuk. Lantai masjid pun menjadi kotor. “Saya ke sini juga sudah kotor, jadi terpaksa saya juga jadi pakai sandal naik ke teras masjid,” kata Somad (28), pengantar jamaah haji, Rabu (31/7) sore.

Somad mengaku terpaksa memakai sandal menaiki batas suci masjid. Soalnya, jika alas kakinya dilepas, kakinya kotor masuk ke masjid. “Kalau saya buka, saya kotor mau solat. Saya terpaksa ikut pakai juga,” paparnya.

Seharusnya, tambah dia, kondisi masjid tetap terjaga. Meskipun banyak warga yang datang ke pemda, seharusnya tahu harus di mana sandal diletakan, sehingga kebersihan masjid tetap terjaga. “Mungkin saking banyaknya orang, sandal mau disimpan di mana juga tidak tahu, khawatir hilang jadi dibawa ke atas. Soalnya di depan masjid sudah tidak ada lagi ruang kosong, banyak pedagang,” paparnya.

Pengantara CJH lainnya, Kurniawan (40) menuturkan, setiap tahun CJH selalu diberangkat di Pemda Karawang. Kedepan dia menyarankan, agar keberangkatan CJH diatur dengan tertib, sehingga kebersihan pemda terutama masjid bisa terjaga. “Masjid kotor kan gak enak dilihatnya. Kalau bisa diatur, pedagangnya juga diatur, supaya tidak seperti pasar seperti ini,” pintanya.(asy)

Related Articles

Back to top button