dr. Fitra Hergyana
KARAWANG, RAKA – Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Karawang dr Fitra Hergayana ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas Direktur Utama RSUD Karawang. Pengangkatan orang nomor satu di rumah sakit plat merah itu belakangan menimbulkan sorotan tajam sejumlah kalangan masyarakat. Muasalnya, Fitra baru diambil sumpahnya menjadi PNS di lingkungan Pemkab Karawang tahun 2020 melalui seleksi penerimaan CPNS 2018.
Meski belum dilakukan serah terima jabatan, pengangkatan Fitra sudah diketahui publik. Bahkan, saat kegiatan serah terima jabatan Kepala Dinas Kesehatan Karawang, Kamis (3/6), di Aula Dinkes Karawang yang juga dihadiri oleh Fitra Hergyana, Nanik Jodjana yang sebelumnya menjadi Plt Kepala Dinas Kesehatan Karawang memperkenalkan kepada tamu yang hadir bahwa Fitra Hergyana adalah Direktur RSUD Karawang. Para tamu kemudian memberikan tepuk tangan atas informasi yang disampaikan mantan Plt Kadinkes itu.
Sementara saat dikonfirmasi mengenai pernyataan tersebut, Fitra Hergyana yang saat ini dikenal sebagai juru bicara Satgas Covid-19 tidak memberikan jawaban. Begitupun juga saat dikonfirmasi ulang melalui pesan instan whatsapp dan sambungan telepon.
Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang Acep Jamhuri tidak memberikanjawaban saat dikonfirmasi mengenai informasi diangkatnya Fitra menjadi Plt Dirut RSUD. Acep mengaku dirinya sedang sakit sudah beberapa hari ini, sehingga tidak mengetahui informasi tersebut dan mengarahkan untuk menanyakan kepada BKPSDM. “Saya lagi sakit sudah 3 hari. Coba ke BKPSDM biar lebih detil,” ujarnya saat dikonfirmasimelalui sambungan telepon.
Saat Radar Karawang mengkonfirmasi Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Karawang Asep Aang Rahmatullah, dia membenarkan penununjukan Fitra Hergyana sebagai Plt Dirut RSUD dan akan dilaksanakan serah terima jabatan. “Iya benar dr Fitra sebagai Plt Dirut RSUD. Bukan pejabat definitif,” jelasnya.
Pengangkatan Fitra Hergyana sebagai Plt Dirut RSUD ini mendapat tanggapan dari Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Karawang Toto Suripto. Mantan Ketua DPRD Kabupaten Karawang ini menilai, diangkatnya Fitra Hergyana sebagai Plt Dirut RSUD karena ada kedekatan dengan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana. “Tentulah (karena ada kedekatan dengan bupati),” kata Toto.
Pada komentar lebih lanjut mengenai Fitra yang belum lama menjadi PNS ini, Toto menyebutkan jika hal tersebut terjadi karena adanya nepotisme. “Intinya KKN,” singkatnya.
Hal senada juga dilontarkan tokoh masyarakat Karawang Nace Permana. Menurutnya, pengangkatan Fitra sarat nepotisme. “Dirut RSUD itu jabatan strategis, karena menyangkut pelayanan kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu jabatan dirut harus diduduki oleh orang yang memiliki kapabilitas di bidangnya,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini banyak dokter berpengalaman yang telah lama mengabdi di RSUD Karawang. Mereka lebih layak menjadi dirut karena lebih memahami persoalan yang harus dibenahi di tempat kerjanya itu. “Tiba-tiba tersiar kabar dr Fitra yang baru satu tahun menjadi PNS diangkat menjadi Dirut RSUD. Hal ini membuat kami bertanya-tanya, punya pengalaman apa sampai bisa diangkat jadi dirut RSUD. Apa karena dia sepupu bupati,” tutupnya. (nce)