Uncategorized

Setiap Hari Hirup Bau Limbah

JATISARI, RAKA – Sebanyak 5 desa di Kecamatan Jatisari tercemar air Bendung Barugbug. Setiap hari warga menghirup bau tak sedap.
Kasie Trantib Desa Situdam Heri mengatakan, permasalahan yang paling signifikan yang ada di wilyahnya, bukan tentang tindak kriminalitas, melainkan pencemaran air Bendung Barugbug selama belasan tahun hingga sekarang. “Warga merasa kesal dan mengeluh dengan pencemaran air Bendung Barugbug,” ujarnya, kepada Radar Karawang, Rabu (24/7) kemarin.

Apalagi pada saat musim kemarau, lanjutnya, air Bendung Barugbug terlihat hitam pekat dan aroma bau tak sedap pun tercium oleh warga yang jaraknya tidak jauh dari bendung tersebut. “Apalagi, bagi warga yang jarak rumahnya tidak jauh dari sungai bendunguan barugbug, mereka setiap hari harus mencium aroma bau tak sedap,” tuturnya.

Menurutnya, pencemaran Bendung Barugbug berasal dari perusahaan yang ada di Kabupaten Subang dan Kabupaten Purwakarta melintasi aliran Sungai Ciherang dan Sungai Cilamaya. Air dari Bendung Barugbug ini, mengairi sekitar 2.926 hektare lahan pertanian. “Airnya hitam pekat, bau dan berbusa, sebanyak 5 desa yang tercemarnya. Diantaranya, Desa Barugbug, Situdam, Jatisari, Baloggandu dan Cirejag,” ungkapnya.

Ia mengaku, meski sudah ada upaya dari semua desa, agar pihak perusahaan untuk tidak membuang limbah ke Bendung Barugbug. Namun hasilya, tetap saja nihil belum ada tindak lanjutnya. “Semua desa sudah kompak, bahkan sudah melayangkan mediasi kepihak perusahan, dan satgas citarum harum serta DLHK sudah melanyangkan surat ke provinsi maupun kementrian, sampai saat ini belum ada kejelasan sama sekali,” akunya.

Sementara itu, Astuti (39), warga Desa Situdam mengaku kesal dan mengeluh. Pasalnya, setiap hari harus mencium aroma tak sedap, jika dibiarkan berlarut-larut tentu akan berdampak pada kesehatan. “Bagaimana bisa pola hidup sehat, sedangkan lingkungannya sudah tersebar zat kumia perusahaan. Aku harap, permasalahan ini segera teratasi, jangan sampai merugukan masyarakat ini, pelakunya juga bukan kita, tapi pihak perusahan yang ada di Kabupaten Subang dan Purwakrta,” pungkasnya.(acu)

Related Articles

Back to top button