Setiap Hari Hirup Bau Menyengat
SISA MINYAK: Batu-batu dan tembok rumah warga menghitam oleh minyak.
Tembok Rumah Menghitam
CIBUAYA, RAKA – Saat ini ceceran minyak mentah yang mencemari pesisir Pantai Cemarajaya mulai berkukurang. Kini, warga yang diberdayakan untuk membersihkan limbah itupun diliburkan.
Cayun, warga Cemara, Desa Cemarajaya, yang memiliki rumah persis di pesisir bibir Pantai Cemarajaya mengatakan, setiap detik dirinya harus menghirup udara tidak sedap. Tapi kali ini bau minyak tidak separah beberapa hari yang lalu. “Biasanya suka ada yang bersih-bersih, tapi sudah dua hari sama ini tidak kelhiatan,” jelasnya kepada Radar Karawang, Rabu (11/9).
Biasanya, lanjut Cayun, dirinya sering melihat gumpalan limbah di atas air yang terbawa ombak. Tapi sekarang gumpalan tersebut sudah tidak ada lagi. Dia pun mengaku limbah yang terbawa ke pesisir pantai nantinya berupa cairan, sebab tersorot sinar matahari. “Mungkin sekarang sudah berkurang limbahnya, jadi gak pernah lihat lagi,” katanya.
Menurutnya, sisa limbah pascakebocoran pipa anjungan lepas pantai YYA-1 milik Pertamina area PHE ONWJ kini menyisakan bekas di dinding rumahnya, pihaknya berharap Pertamina segera dapat menutup kebocoran tersebut sampai tuntas. “Semoga cepeat teratasi, biar warga hidup normal lagi seperti biasa,” katanya.
Yonglim Supardi, kepala Desa Cemarajaya, membenarkan pekerja pembersih limbah di Desa Cemarajaya libur. “Sementara warga diliburkan, kalau tidak salah karena ada pembagian honor,” katanya.
Ifki Sukarya, Vice President PT Pertamina Hulu Energi mengatakan, diliburkannya para pekerja pembersih limbah di Desa Cemarajaya, karena kondisi limbah sudah mulai berkurang. Pihaknya mengaku sementara libur ini belum bisa dipastikan sampai kapan. “Nanti kalau memang ada minyak besar, baru nanti kita akan konsolidasi lagi,” pungkasnya. (cr4)