
Dua Petugas TPS Meninggal Dunia
KARAWANG, RAKA – Pemilu serentak 2019, paling berat dibanding pemilu-pemilu sebelumnya. Di Karawang, ada dua orang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal usai melaksanakan tugas.
Hingga saat ini, ada dua orang anggota KPPS di Karawang yang meninggal dunia, terbaru Agus Mulyadi (56), anggota KPPS 38 Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, Sabtu (20/4). Sebelumnya, Yaya Suhaya (71), KPPS TPS 4 Desa Cilewo, Kecamatan Telagasari juga meninggal. Tugas berat menjadi anggota KPPS tidak sebanding dengan honor yang diterima sebesar Rp 500 ribu dipotong pajak jadi Rp 470 ribu. “Kita keluarga besar KPU Kabupaten Karawang, turut mengucapkan duka cita yang mendalam atas meninggalnya anggota KPPS pak Agus Mulyadi tadi malam, beliau merupakan anggota KPPS yang saat pada 17 April melaksanakan tugasanya sampai tuntas,” ungkap ketua KPU Kabupaten Karawang, Miftah Farid, Minggu (21/4) kemarin, saat ditemui di tempat pemakaman umum (TPU) Anjun Kanoman, RT 06 RW 12, Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Kacamatan, Karawang Barat.
Informasi yang diterimanya, lanjut Miftah, saat bertugas 17 April lalu, Agus Mulyadi kondisinya menurun saat proses peghitungan suara, tapi dia ingin menuntaskan tugasnya. Padahal, padahal rekan-rekan yang lain sudah mengingatkan bahkan ketua RT setempat sudah menyuruhnya istirahat. “18 April kemarin kondisi (Agus) menurun, Tadi malam meninggal. Kami KPU Karawang sudah mengumpulkan seadaanya untuk meringankan beban keluarga almarhum, dan nanti kami akan sampaikan ke KPU Jawa barat dan KPU RI untuk didata, karena memang di Jabar ini kalau tidak salah ada sekitar 12 orang yang meninggal ditambah pak Agus jadi 13 orang. Di Karawang ada 2 orang KPPS pak Yaya Suhaya KPPS Cilewo TPS 4, dan mudah-mudahan ini terakhir ya. Pak Agus Mulyadi,” ungkapnya.
Ketua RW 12, Kelurahan Karawang Kulon, Toto Sobari mengaku, awalnya Agus, dikatahuinya sakit sebelum pelaksanaan pemilu. “Namun karena sudah didata sebagai anggota jadi gak ada orang, dipaksain lah. Emang banyak istirahat di lokasi juga,” katanya.
Hal yang sama, dikatakan anggota KPPS 38 lainnya, Roni Juanda. Menurutnya, Agus sedang sakit tapi tetap ingin bertugas. “Sakit sudah lama, awalnya jatuh dari atas, pinggangnya sakit banget, sampai gak bisa bangun beberapa hari. Informasinya jantung, sebelum hari H dia juga ditanya sama pak RW sanggup atau tidak jadi KPPS, jawabannya saya siap untuk membantu TPS ini, ya Alhamdulillah sampai jam 9 malam di pulang gak kuat, gak kecapean cuma emang disuruh pulang, karena tahu kondisi dia sakit kondisinya,” katanya.
Agus, dilanjutkannya, pernah di bawa ke rumah sakit Bayukarta dan RSUD. “Kita sudah suruh istirahat karena tahu sakit, kita yang sehat alhamdulillah lancar. Dia anggota dibagian tinta saya bilik suara, jam 9 malam setelah makan malam dia langsung suruh pulang,” katanya.
Sosok Agus, lanjut Roni orangnya bermasyarakat, baliau memiliki sosial yang tinggi di mana disetiap ada kegiatan selalu ada dan selalu tampil. “Beliau kerja sebagai serabutan, setiap kegitan selalu hadir, sudah lama jadi KPPS selalu siap ada 3 sampai 4 kali ikut, Agus punya anak 3 laki 2 perempuan 1 alhamdulilahh udah besar semua,” ungkapnya.
Sri Rahayu Agustina Suroto, anggota DPRD Karawang yang ada tidak jauh dari lokasi pemakaman Agus, mengapresiasi dedikasi Agus sukseskan pesta demokrasi kali ini. “Buat saya, Agus ini bukan siap siapa? Dia adalah bagian dari keluarga saya dan mudah-mudahan juga apa yang sudah dilakukan almarhum saat ini masyarakat tahu kinerja beliau sangat luar biasa, temen-temen TPS juga bilang dan mudah-mudahan diterima iman islamnya. Kita doakan yang terbaik untuk almarhum dan keluarga,” ungkapnya.(apk)