HEADLINEKARAWANG

Siaga 1, Sebulan Zona Merah

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana

KARAWANG, RAKA – Dalam empat minggu terakhir, Kabupaten Karawang tidak bisa keluar dari zona merah. Jumlah penderita corona pun belum menunjukan grafik penurunan. Melihat itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan Karawang siaga 1 penyebaran virus tersebut.
Menanggapi itu,

Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Karawang memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM). Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Karawang dr Fitra Hergyana mengatakan, surat keputusan PSBM sudah dikeluarkan bupti. Dan PSBM bakal diterapkan sesuai dengan domisili masyarakat yang terkonfirmasi corona.
“PSBM ini kita lihat apabila di satu RW ada yang terkonfirmasi positif, kita akan lakukan PSBM,” tuturnya kepada Radar Karawang di kantor Pemkab Karawang, Selasa (5/1).

Selain menekan corona dengan PSBM, pihaknya juga bakal membentuk pabrik tangguh, karena klaster industri masih merupakan penyumbang terbesar terkonfirmasi corona. Menurut Fitra, pabrik tangguh sebagai percontohan bagaimana melakukan tracking dan bekerjasama dengan puskesmas setempat.
“Nanti pabrik tangguh ini sebagai percontohan untuk pabrik-pabrik yang lainnya,” ujarnya.

Ia melanjutkan, jumlah pasien terkonfirmasi positif di Karawang, Selasa (5/1) tembus di angka 6.508 orang, selesai perawatan 4.885 orang, dan isolasi mandiri 254 orang. Kemudian yang meninggal dunia akibat virus corona sebanyak 226 orang.

Ketersediaan seluruh bad atau kasur untuk pasien corona sebanyak 1.304 kasur dengan yang sudah digunakan 1.096 orang.
“Saat ini Karawang masih zona merah sehingga dari Satgas Covid-19 akan melakukan tindakan PSBM,” jelasnya.

Hingga saat ini penyumbang pasien corona yang paling banyak adalah klaster industri. Selain itu, baru-baru ini di Universitas Singaperbangsa Karawang juga banyak yang terkonfirmasi virus corona. Fitra menyebut, sampai saat ini klaster Unsika yang dinyatakan positif corona sebanyak 30 orang. “Kami juga sudah memanggil wakil rektor Unsika untuk melakukan koordinasi,” tuturnya.

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan, sudah melakukan berbagai upaya untuk pencegahan penyebaran virus corona, salah satunya dengan PSBM dan pembatasan jam operasional. Kata dia, pembatasan berskala mikro ini akan melibatkan mulai dari aparat setempat, pihak kecamatan, polisi dan TNI.
“Kita tidak mungkin melakukan PSBB lagi, karena ekonomi masyarakat harus jalan,” pungkasnya.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pemerintah provinsi menetapkan Kabupaten Karawang siaga 1. Pihaknya sudah meminta dukungan dari Polda Jabar dan Kodam III/Siliwangi untuk mengendalikan penularan corona di Kabupaten Karawang, yang sejak awal Desember 2020 berada di zona merah. “Tadi saya sudah arahkan agar Polda Jabar dan Kodam III/Siliwangi membantu untuk memaksimalkan penanganan di Karawang, karena keterisian ruang isolasinya juga sudah darurat,” ucap Emil.

Menurut Emil, libur panjang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 ikut memengaruhi peningkatan kasus Covid-19 di wilayah Jawa Barat. “Keterisian ruang isolasinya juga sudah darurat, di Karawang keterisiannya sudah 110 persen. Jadi, ini mungkin rekor terburuk yang pernah kita ada. Sehingga, harus kita lakukan upaya-upaya luar biasa,” ujarnya.

Ia melanjutkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya meningkatkan kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan dalam menangani pasien Covid-19. “Kapasitas perawatan yang terus kami upayakan dan alhamdulillah gedung-gedung negara TNI Polri yang dipersiapkan untuk merawat sudah berfungsi,” katanya.

Merujuk data Pemprov Jawa Barat dalam situs pikobar.jabarprov.go.id per Selasa (5/1), pasien Covid-19 yang masih diisolasi atau dirawat terbanyak berada di Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Tasikmalaya. Pasien positif corona di Depok sebanyak 2.762, Bekasi 2.726, Kabupaten Karawang 1.530, Kabupaten Bekasi 1.280 dan Kota Tasikmalaya sebanyak 870 pasien. Emil melanjutkan, pada pekan ini ada lima daerah yang masuk dalam zona merah, yaitu Kabupaten Cirebon, Kabupaten Karawang, Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kota Tasikmalaya. Yang menjadi catatan kami kami siaga satu di dua daerah, Depok dan Karawang. Karena Depok dan Karawang sudah empat minggu zona merah terus dalam catatan kami,” kata Emil. (mra/jp)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button