KARAWANG

Siswa Diminta Sumbangan Renovasi Kelas Rp500 Ribu

KLARI, RAKA- Diduga telah terjadi transaksi jual buku Lembar Kerja Siswa (LKS) di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Klari, walaupun dikatakan tidak wajib namun para murid mau tidak mau harus membeli karena banyak tugas yang diberikan menggunakan buku LKS tersebut, yang akhirnya anak murid sekolah meminta kepada orang tua untuk membeli buku LKS. Tidak hanya itu, siswa juga harus bayar uang renovasi gedung sebesar Rp500 ribu.
Menurut orang tua siswa yang tidak ingin disebutkan namanya itu mengatakan, Permendikbud Nomor 2 tahun 2008 Tentang Perbukuan, dalam hal ini jika tenaga pengajar atau guru di sekolah yang menjual secara langsung buku LKS kepada siswa, hal itu patut dipertanyakan karena tugas dan fungsi seorang guru adalah mengajar di lembaga pendidikan dan sekolah tempat nya proses mendidik atau belajar mengajar bukan tempat nya berdagang buku. “Menurut anak saya harus beli buku Modul lengkap dengan harga Rp170.000 dengan jumlah buku 11 (sebelas) buku berbagai mata pelajaran, buku tersebut di beli di lingkungan sekolah,” katanya, kepada Radar Karawang.
Menurutnya, saat ini baru saja beranjak pulih dari musibah Covid-19 yang menyerang seluruh perekonomian, ditambah lagi dengan dibebankan anak dengan membeli buku LKS di sekolah yang diduga diarahkan ke salah satu guru yang mengakomodir penjualan buku tersebut. “Belum lagi adanya sumbangan renovasi ruang kelas sebesar Rp500 pada waktu masuk tahun ajaran baru, pembayaran tersebut bisa dicicil, namun ironisnya ketika pembagian rapot anak jika yang belum melunasi sumbangan tersebut harus membayar dulu uang sumbangan yang arahkan guru kelas ke ruang TU, lalu dari TU di berika secuil kertas yang di stempel sekolah baru rapor bisa diberikan,” tuturnya.
Sementara itu menurut siswa di sekolah tersebut yang tidak menyebutkan namanya ini mengatakan, karena sering banyak tugas di LKS akhirnya dirinya beli buku tersebut karena takut ketinggalan oleh teman-temannya yang membeli buku. “Kamarin beli di sini, di deket parkiran ini, harga 170 ribu untuk 11 mata pelajaran, kalau gak beli nantinya harus nulis soal jadi ketinggalan,” ucapnya.
Siswa lain yang tidak ingin menyebutkan nama itu mengatakan, bahwa di sekolah memang benar adanya LKS, untuk harga Rp170 ribu untuk semua mata pelajaran sebanyak 11 buku sedang tidak dengan mata pelajaran agama untuk non Islam 155 ribu. “Kalau kelas 7 tergantung, kalau aku belum beli ada buku paket juga, kalau modul untuk nambah-nambah aja sama tugas, kalau gak punya harus nulis tapi gak beli juga gak wajib sih,” ujarnya.
Sementara itu, saat ingin di konfirmasi oleh wartawan Radar Karawang, 2 kali kepala sekolah tidak bisa ditemui karena yang bersangkutan diinformasikan tidak ada di sekolah. (zal)

Related Articles

Back to top button