Siswa ELS Belajar Secara Online
SEPI : Hanya ada mobil guru dan pengurus Yayasan di Edutama School Cilamaya. Sudah beberapa hari ini, sekolah tersebut melakukan pembelajaran secara daring.
CILAMAYA WETAN, RAKA – Siswa Edutama School Cilamaya tetap aktif belajar. Namun dengan cara daring atau online. Selain itu, tugas juga diberikan kepada orang tua persatu pekan dalam bentuk tugas akademik, tugas harian dan rutinitas prilaku.
Tim Pengembang Edutama Hadi mengatakan, di Edutama Kids ada tiga fase bagi siswa mendalami pelajaran, pertama mengenai wawasan ketuhanan (Wastu) dengan rutinitas berdoa sebelum dan sesudah aktifitas. Siswa muslim berwudu, salat berjamaah, berzikir setelah salat, tahsin quran, dan hafalan.
Kemudian, Wawasan Kebangsaan (Wasbang) yaitu kenal diri, kenal lingkungan, dan kenal bangsanya serta disiplin diri dan baru yang terakhir sebut Hadi, adalah akademika yang meliputi calistung, kreatifitas dan bahasa. “Buat Edutama, belajar yang melibatkan orangtua bukan hal yang baru, karena sejak awal masuk, mereka sudah terlibat dalam proses perkembangan anak, dan kami punya rutinitas belajar bagi mereka melalui parent meeting,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, aktivitas belajar melalui daring sendiri, ada video tutorial yang dibuat guru lalu dikerjakan anak dan di bawah pengawasan orang tua sambil merekam. Lalu rekaman videonya dikirim ke guru mapel atau bunda kelasnya. “Video call atau komunikasi langsung terjadi setiap hari, ada satu mapel yang langsung lewat video,” katanya.
Sementara itu, Fidly Kepala SD Edutama Life Skill (ELS) mengatakan, untuk proses belajar dan mengajar di SD edutama lifeskill, selama physical distancing ini, pada dasarnya pelajaran yang sama, karena hanya pindah tempat saja dari yang biasanya di sekolah, sekarang dilakukan di rumah masing-masing.
Sistem pembelajaran Daring ini tetap melakukan aktivitas belajar sesuai jam pelajarannya, dimulai dari Pukul 08.00 WIB sampai pukul 15.30 WIB. Sebagai contoh, di hari Rabu pukul 08.00 – 09.30 WIB, jam pelajaran tahsin dan tahfidz, siswa di rumah tetap melakukan hafalan surat-surat pendek melalui video dan dikirimkan melalui whatsapp. “Kemudian anak-anak murajaah satu persatu video call dengan guru dan observer,” ucapnya.
Fidly menambahkan, orangtua berperan penting dalam suksesi belajar anak di rumah, karena harus memvideokan kegiatan dan aktivitas anak di rumah, seperti tahsin, tahfidz dilanjut dengan salat Dhuha. “Orang tua berperan dan terlibat dalam proses belajar anak di rumah, agar aktivitas sama dengan apa yang dilakukan saat di sekolah,” ungkapnya.
Ketua Yayasan Bintang Nusantara, Jaja Jalaludin mengatakan, pihaknya ikut serta memantau jarak jauh bersama manajemen Edutama School selama siswa belajar dari rumah sebagaimana anjuran pemerintah dalam penanggulangan dan pencegahan Covid-19.
Melalui aplikasi Zoom Meeting, dirinya secara virtual komunikasi bersama Kepsek, guru, tim pengembang dan tenaga kependidikan di rumah masing-masing. “Kita ikut serta mendukung upaya pemerintah dalam penanggulangan Covid-19, tanpa harus mengurangi proses belajar siswa meskipun dari rumah melalui aplikasi Zoom Meeting,” pungkasnya. (rok)