Siswa Nakal Bisa Gabung Rohis
BERBAGI: Serambi masjid sekolah menjadi tempat favorit anggota rohis SMAN 1 Telukjambe Timur untuk berbagi ilmu agama.
TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Menjadi anggota rohis di sekolah mungkin sering dicap sebagai siswa baik. Tak jarang juga yang beranggapan hal itu merupakan syarat untuk menjadi anak rohis. Padahal kenyataannya tidak seperti itu, siswa bagaimanapun boleh menjadi anggota rohis, asalkan ada niat untuk menjadi lebih baik.
Ketua Rohis SMAN 1 Telukjambe Timur Yeni Angraini (16) menceritakan, banyak temannya yang enggan gabung rohis karena belum merasa pantas. Mendapatkan penolakan seperti itu, dia kerap mengatakan kepada temannya bahwa dirinya juga belum pantas, namun dengan ikut rohis itulah dia dapat memantaskan diri. Siswi kelas XI IPA 1, ini mengaku ikut rohis agar mendapatkan teman yang saling mengingatkan berbuat kebaikan. “Kalian itu merasa belum pantas kayak gimana? Seengganya ikut rohis itu akan menjadi cerminan diri kita,” ungkapnya di sela kegiatan rohis di masjid sekolah, Rabu (13/11).
Menurutnya, rohis sebagai jalan untuk berjuang bersama mensyiarkan ajaran Islam. Setidaknya dengan ikut rohis, siswa tidak hanya memikirkan masalah duniawi, namun juga memikirkan tentang akhirat. Ia juga menceritakan, dua teman kelasnya yang awalnya enggan diajak gabung rohis karena merasa belum pantas, namun saat ini mereka sudah mulai gabung rohis. “Alhamdulillah akhirnya mereka mau ikut, dan ternyata mereka juga betah,” tuturnya.
Dera Sandrika Candra (17), mantan ketua rohis periode sebelumnya mengatakan, tidak semua anggota rohis siswa yang baik. Tapi dengan ikut rohis, mereka bisa bersama-sama belajar menjadi pribadi yang baik. “Tidak semuanya bisa memahami agama, tidak semuanya bisa baca Alquran, tapi di sini kita bareng-bareng belajar,” ujar siswi kelas XII IPA 2.
Anggota rohis Yogi (15) mengaku ikut rohis karena sejak SD menggeluti kesenian hadroh di lingkungan rumahnya. “Hobi saya tersalurkan di rohis,” ujarnya.
Bagi siswa kelas X IPA 2, ini rohis tidak hanhya tentang pengajian agama, tapi juga bisa bermain bersama denagn adanya bermacam kesenian seperti hadroh dan marawis. “Tapi tentunya kita menambah wawasan agama. Misalanya Sabtu kan sekolah libur, tapi kita isi dengan kegiatan rohis. Ada pengajian keagamaan, ngaji Alquran bareng, hafalan-hafalan surat,” paparnya.
Anggota lainnya Mukarromah (17) merasakan keseruan gabung rohis karena dapat menyalurkan bakat tarik suaranya. Namun dia tak lupa bahwa di rohis ini dapat memperdalam agama dan membentuk karakter jadi lebih baik. “Kan ada program keputrian, kita tuh semacam memberi kultum kepada teman-teman siswa yang lain, jadi bisa lebih berani tampil di depan umum,” ceritanya.
Siswi kelas XI IPA 1 ini juga mengaku bisa menyalurkan bakat vokalnya dengan mengikuti latihan qiroat Alquran. Bukan hanya qiroat, dia juga lebih lancar menghapal Juzama. Ia juga merasa menjadi lebih peduli dengan lingkungan terutama masjid. “Kebetulan di masjid sekolah gak ada marbot, jadi kita yang bersih-berih. Ikhlas kok, mudah-mudahan dapat pahalanya,” tutupnya. (cr5)