KARAWANG

Siswa Sedang Berdoa, Bruk..!!

BRUK..!! Suara menggelegar itu mengagetkan seluruh siswa yang bersekolah di SDN Rengasdengklok Selatan VI, kemarin pagi. Betapa tidak, sumber suara tersebut hanya sepelemparan batu dari ruang kelas tempat mereka menimba ilmu. Alhasil, tanpa komando, semua siswa dan guru yang sedang berada di kelas berhamburan. Mereka penasaran dengan suara asing tersebut. Ternyata, salah satu bangunan di sekolah yang sudah lama tidak dipakai karena lapuk, ambruk.

Tidak ada korban luka dalam peristiwa itu, karena saat kejadian anak-anak sedang berada di dalam kelas. Sedang berdoa. Rutinitas yang kerap mereka lakukan sebelum memulai kegiatan pembelajaran. “Sekitar pukul 07.15, pas anak-anak lagi berdoa tiba-tiba ada satu ruang kelas yang ambruk,” kata Kepala SDN Rengasdengklok Selatan VI Yety Herawati kepada Radar Karawang.

Yety menyebut tidak ada korban jiwa atas kejadian itu, karena bangunan yang terdiri dari tiga ruang kelas itu sudah tidak dipakai lagi sebelum pandemi Covid-19.
“Kita memang sudah antispasi dari jauh sebelumnya karena takut bangunannya roboh,” ujarnya.

Peristiwa memilukan itu bukan kali pertama terjadi. Tapi sudah terjadi berkali-kali di Kota Pangkal Perjuangan. Polanya pun sama. Sudah lapuk, reyot, namun tidak juga segera diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten Karawang. Padahal, kepala sekolah kerap mengajukan perbaikan berkali-kali. Bertahun-tahun. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang Asep Junaedi beralasan, pihaknya sudah mengajukan perbaikan bangunan sekolah yang rusak. Namun, gara-gara pandemi, anggaran yang seharusnya untuk perbaikan dialihkan untuk penanganan corona. “Tahun 2021 juga sudah didaftarkan tapi kena refocusing sehingga tidak terealisasi,” ujarnya. (mra)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button