Uncategorized

Penghasilan Ojek Pangkalan Merosot

TUNGGU PENUMPANG: Acum menunggu penumpang di pangkalan ojek.

RENGASDENGKLOK, RAKA – Meningkatnya jumlah transportasi yang berkembang dan mudah dimiliki oleh setiap orang membuat menurunnya pengahasilan para tukang ojek pangkalan (opang).

Acum (67), warga Kampung Rawamanuk, Desa Kutaraja, Kecamatan Kutawaluya mengatakan, setelah banyaknya kendaraan roda dua yang dimiliki masyarakat, berpengaruh pada pendapatannya setiap hari. Tidak hanya itu, handphone pun ternyata menjadi salah satu penyebab sepinya pelanggan. “Kadang sekarang itu orang turun di angkot, sudah janjian minta dijemput,” jelas kepada Radar Karawang, Senin (4/11).

Setiap hari, lanjut Acum, dirinya menunggu penumpang di pangkalan Phay yang berlokasi di depan Shelby Plaza Pasar Tradisional Rengasdengklok. Dia mengaku berangkat dari rumah sekitar habis Dzuhur, sebab waktu pagi di memiliki langganan di kampungnya. “Kalau dulu saya dari pagi kadang sampai malam, karena sekarang sudah tua paling jam 6 Magrib sudah pulang,” kata Acum, yang sudah puluhan tahun berprofesi tukang ojek pangkalan.

Acum menambahkam, alasannya masih bertahan menjadi tukang ojek, sebab tak ada pilihan lain, sedangkan kebutuhan keluarga harus terpenuhi. Kata dia, pengahasilan setiap hari tak jauh dari Rp20 ribu sampai Rp30 ribu, paling kalau lagi ramai sampai Rp50 ribu. “Saya pernah gak dapet penumpang sama sekali, dan waktu itu ban motor saya bocor, terus saya sampai menunda KTP di bengkel sebagai jaminan,” katanya.

Hal senada dikatakan Dani, opang warga Desa Medangasem Kecamatan Jayakerta ini mengaku, saat ini penghasilan setiap hari tak bisa ditentukan, yang pasti ada penurunan drastis dibandingkan tahun 80-an. “Sekarang ini dapet tiga penumpang saja sudah bersyukur,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button