GERBANG SEKOLAH

Siswa SMK Pamerkan Produk Kreatif di Unsika

PAMERAN: Karya anak-anak SMK dipamerkan di Unsika.

TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Siswa SMK dikenal kreatif dengan karya-karya inovatifnya. Sebut saja salah satunya adalah mobil Esemka yang telah digaungkan secara nasional. Karya-karya kreatif tersebut juga hadir dari siswa-siswa SMK di Kabupaten Karawang, seperti yang dipamerkan dalam sebuah expo yang digelar di Unsika, Jumat (29/11) kemarin.

Aditya (16) kelas XII TBSM SMKN Tirtajaya menjelaskan, sepeda motor listrik yang dipamerkan sekolahnya, bisa mengisi daya dengan sendirinya. Sepeda motor tersebut hasil karya dia dan teman-temannya serta guru, hanya mengganti mesinnya dengan mesin yang telah dikonsep sejak tiga tahun lalu. Mesin tersebut mempunyai prinsip merubah listrik menjadi kinetik, dan kemudian dari kinetik menghasilkan listrik. “Kalau dibandingin sama sepeda listrik yang ada di pasaran kan mesti dicas lama dan dipakainya juga gak lama. Tapi kalau yang ini mau dipakai berapa jam juga gak habis-habis, soalnya ngisi terus listriknya, dan bisa digowes juga,” paparnya.

Ia mengaku senang menjadi siswa SMK, karena baginya punya tantangan tersendiri. Terlebih saat mempelajari tentang kelistrikan. Dia jadi paham dengan seluk beluk mesin sepeda motor, dan bahkan bisa memperbaiki sendiri jika ada kerusakan. “Masa depan seperti apa itu ada di tangan kita, jadi gak usah takut,” ungkapnya.

Di stand lainnya, ada siswa SMK PGRI Telagasari. Salah satunya bernama Januar Tan (17) yang memamerkan mesin print 3D. Dia mengaku masuk SMK karena senang sejak kecil, dan sering mengutak-ngatik barang yang ada di rumahnya. Mulai dari sepeda, motor, hingga mobil. Dia mengaku awalnya ingin masuk jurusan kendaraan ringan, namun karena peminatnya terlalu banyak akhirnya memilih jurusan teknik mesin. “Sekolah di SMK saya belajar desain produk, memperbaiki mesin dan pengoperasian mesin,” ujarnya.

Januar memiliki cita-cita yang tinggi, yakni menjadi perancang mesin pesawat terbang. Setelah lulus sekolah ingin melanjutkan kuliah mengambil jurusan teknik mesin atau perancangan desain. Ia mengatakan, perbedaan SMK dengan sekolah sederajat lainnya, adalah banyaknya kesempatan bagi para siswa untuk belajar langsung dengan praktik. “Yang pasti di SMK itu lebih suka praktik, ngulik apapun pasti bisa.” terangnya.

Sementara itu, Arul Adhari (15) memamerkan trafict light dengan sendor yang dapat mengurai kemacetan. Prinsip yang diterapkan jalur yang diketahui macet dari sendor tersebut, akan diprioritaskan untuk mendapat lampu hijau. Selama sekolah di SMK, dia fokus belajar di bidang mekanika dan elektronika. Ia yang baru mengenyam bangku SMK belum genap satu semester, mengaku sangat merasakan perbedaan metode pelajaran dibandingkan saat SMP. “Kalau dulu gak bisa tuh ya sudah gak bisa, kalau di SMK gak bisa tuh ya harus bisa, misalkan coba-coba elektronika malah mati listrik, ya kita coba lagi,” tuturnya. (cr5)

Related Articles

Back to top button