Siti Aminah Pendekar Berprestasi dari Sukasari
PURWAKARTA, RAKA – Pesilat asal Kabupaten Purwakarta, Siti Aminah, memiliki segudang prestasi. Sederet capaian prestasi telah diraih lajang yang tinggal di Kampung Wangun, Desa Parungbanteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta itu.
Siti menceritakan, dirinya sudah jatuh cinta olahraga bela diri tersebut saat masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Hingga usianya menginjak 18 tahun, masih mencintai pencak silat.
Wanita berhijab kelahiran Purwakarta, 25 Januari 2004, ini mengatakan bahwa dia jatuh cinta pada pencak silat karena ingin membuktikan kaum wanita mampu memberikan yang terbaik untuk negara. “Saya rasa bahwa pencak silat ini sangat ramah terhadap wanita,” ujarnya, Kamis (11/8).
Siti memutuskan untuk serius menjadi atlet pencak silat karena menurutnya Tuhan telah memberinya kekuatan lebih dan pencak silat mampu menampung dirinya.
Hampir tidak percaya diri pada masa-masa pertama kali memasuki dunia silat, antara bisa dan tidak bisa dalam menekuni dunianya, namun setelah usaha dilakukan, akhirnya bisa berprestasi.
“Silat sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter generasi muda, apalagi di era milenial saat ini. Pencak silat juga mampu menunjukkan identitasnya sebagai kultur bangsa itu sendiri, seperti bangsa Indonesia,” ungkap anak bungsu dari pasangan Taryono dan Marni itu.
Dia bertutur, dirinya mendapatkan banyak penghargaan berkat prestasinya di olahraga tradisional tersebut. “Untuk prestasi yang pernah diraih yakni, Juara 1 Tingkat nasional dalam ajang Jakarta Championship, juara 3 tingkat nasional dan internasional di ajang Sumedang Larang Champion. Saya juga pernah menjadi juara 1 tingkat nasional di ajang Silat Banjar Championship Open III dan juara 1 pesilat favorit dalam Mini Event I Se-Cabang Bandung Barat,” imbuhnya.
Tidak bisa dipungkiri, bahwa kiatnya dalam dunia silat tidak tanggung-tanggung, tentunya tidak terlepas dari dukungan orang-orang terdekatnya. Siti juga menyebut bahwa wanita kuat menggambarkan kehebatan seseorang yang selama ini masih dianggap sebagai sosok lemah. Padahal wanita bukan hanya menjadi pelengkap.
“Seperti halnya pria, wanita memiliki perannya sendiri dalam segala aspek kehidupan. Wanita tak hanya digambarkan kuat dalam urusan dapur atau rumah tangga. Wanita masa kini juga kuat dalam urusan karier, setara kaum pria,” ucap alumni SMKN 1 Plered itu. (gan)