Situs Batu Susun Dipercaya Peninggalan Sangkuriang
SITUS BATU : Situs batu menyerupai meja dan kursi di Desa Kutamanah, Kecamatan Sukasari.
PURWAKARTA, RAKA – Diperkirakan berusia ratusan tahun situs batu purba di Kampung Ciputat, Desa Kutamanah, Kecamatan Sukasari, dipercaya peninggalan sangkuriang. Situs batu itu menyerupai kursi layaknya tribun penonton. “Batu itu digunakan masyarakat terdahulu untuk menyaksikan keberangkatan Sangkuriang yang akan melamar Dayang Sumbi dan juga bisa menjadi tempat rapat,” ungkap salah seorang tokoh masyarakat Desa Kutamanah, Kecamatan Sukasari, Ahmad Fadil, Selasa (10/3).
Maka dari itu, warga setempat menyebutnya batu kursi. Menurut Ahmad, susunan batu seluas dua petak sawah itu hanya terlihat saat debit air di Waduk Jatiluhur surut. “Saat musim hujan, area tersebut terendam air cukup dalam,” ujarnya.
Berdasarkan keterangan leluhur di Desa Kutamanah, bahwa sejarah Sangkuriang awalnya di desa tersebut. Situs batu yang menyerupai meja dan kursi itu, merupakan peninggalan dari legenda Sangkuriang. “Situs tersebut dinilai memiliki sejarah dan harus dilestarikan, akan tetapi keberadaanya perlu dibuktikan oleh yang berwenang, dan kami saat ini masih menunggu,” ujarnya.
Menurutnya, bahkan pernah ada peneliti dari Masyarakat Geografi Nasional Indonesia dan Kelompok Riset Cekungan Bandung yang memperkirakan, batu-batuan itu berusia 15 juta sampai lima juta tahun. “Menurut peneliti tersebut Proses pembentukannya, pada awalnya tersusun endapan. Endapan paling bawah paling awal mengendap,” cerita Ahmad.
Dia yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Usaha Milik Desa Kutamanah, berharap ada tim ahli yang bersedia meneliti dan menjelaskan asal usul batu tersebut. “Terlepas dari hasil buatan manusia ataupun terbentuk secara alami, hasil penelitian itu bisa jadi modal warga untuk mengembangkan sektor pariwisata di sini,” katanya.
Lokasi situs batu meja tersebut tak jauh dari lokasi situs batu menyerupai benteng keraton yang tersusun rapi dan memanjang dengan luas sekitar dua hektare itu, terletak di kawasan Perhutani Parang Gombong. Yang masyarakat sekitar menyebut itu Batu Peti. “Rencananya, Pemerintah Desa Kutamanah melalui BUMDes Tirtabuana akan mengalokasikan dana untuk pengembangan objek pariwisata Batu Peti dan Batu Meja. Selain itu, kami juga akan membangun jalan menuju lokasi dari dana desa tahun anggaran 2020,” pungkasnya. (gan)