SMAN 1 Cibatu Kembangkan Robot Halang Rintang
PURWAKARTA, RAKA – Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Cibatu, Kabupaten Purwakarta akan mengembangkan robot temuanya. Robot hasil karya siswanya itu masuk rengking sepuluh besar pada lomba robot Avoider tingkat Provinsi Jawa Barat yang diselenggarakan oleh Polytechnic Enjinering Indorama.
Robot temuan SMAN 1 Cibatu tersebut adalah jenis robot Avoider wallfollower atau robot halang rintang, yang mampu secara otomatis berhenti apabila mendapat penghalang.
Kepala Sekolah SMAN 1 Cibatu Asep Sundu Mulyana mengatakan, dengan temuan sensor otomatis karya siswa dan telah masuk peringkat sepuluh besar dari 42 peserta tingkat SLTA se-Jawa Barat, berharap bisa dikembangkan dan bisa digunakan sehari-hari. “Karena robotik tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan industri atau troli pengangkut barang apabila dibuat dengan dimensi serta didesain dengan ukuran lebih besar lagi,” ujar Asep Sundu, Selasa (8/1).
Menurut Asep, meskipun anak didiknya berasal dari kecamatan, namun mereka mampu bersaing di tingkat Jawa Barat khususnya dalam robotik.
Robotik di SMAN 1 sendiri kata ia, telah dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir dengan tenaga pembimbing di sekolah. “Tujuannya agar para pelajar dapat mengenal IT dan teknologi sejak dini,” ujarnya.
Bahkan, pelajaran robotik di SMAN 1 Cibatu telah dimasukan pada program ekstrakurikuler, sehingga kedepan lulusanya dapat memiliki skill robotika dan elektronika, karena seiring dengan perkembangan zaman bahwa perusahaan akan menggantikan manusia bekerja dengan menggunakan mesin. “Ke depan teknologi para pelajar harus mampu berkompetisi dan bersaing secara nasional, setelah itu mereka dipersiapkan untuk mampu bersaing teknologi secara global,” kata Asep.
Sementara, salah satu guru pembimbing pembuat robot SMAN 1 Cibatu Hernanda Najmudin mengatakan, bahwa hasil karya robotik tersebut tidak saja bisa dibuat dan ditemukan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) saja. “Akan tetapi pelajar SMA juga bisa dan membuktikanya dengan memenangkan perlombaan robot Avoider, sehingga para pelajar tersebut bisa menambah skill seperti di SMK,” ujarnya. (gan)