SMAN 1 Sukatani Uji Coba Program SKS
PROGRAM BARU: Sosialisasi dan workshop pelaksanaan program SKS di SMAN 1 Sukatani.
PURWAKARTA, RAKA – Sekolah menengah atas saat ini mulai menguji coba menerapkan sistem kredit semester alias SKS. Sebuah program menuntaskan pembelajaran sesuai kecepatan masing-masing siswa.
Di Purwakarta, SMAN 1 Sukatani merupakan sekolah ketiga setelah SMAN 1 Purwakarta dan SMAN 2 Purwakarta yang menerapkan sistem kredit semester.
Saat ini sekolah tersebut tengah dipersiapkan untuk melakukan uji coba penerapannya. Kepala SMAN 1 Sukatani Asep Sundu Mulyana mengatakan, pihaknya siap memfasilitasi siswa untuk belajar menuntaskan pembelajaran sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing yang dikenal dengan SKS.
Dikatakannya, SKS merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan yang dirancang untuk memberikan layanan pendidikan yang memungkinkan peserta didik dapat menyelesaikan keseluruhan beban belajar sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan kecepatan belajarnya.
Dia menerangkan, dengan sistem SKS, siswa SMA yang mampu dapat menyelesaikan pendidikan di SMA hanya dalam jangka waktu dua atau satu tahun lebih. “Anak-anak kalau pintar sekali tidak perlu sampai tiga tahun di SMA. Jadi kalau ambil sekarang dan SKS-nya mendukung, dia bisa ambil semester 2 punya, semester 3 punya,” ungkapnya, Selasa (28/9).
Asep Sundu mengatakan, sistem ini akan membantu anak-anak yang cerdas agar lebih cepat menyelesaikan pendidikan mereka. Dengan begitu, anak-anak yang sudah pintar jangan dipaksakan mengikuti yang lain.
“Padahal mereka punya kecerdasan inikan sudah harus mereka keluar. Hal ini juga diharapkan bisa memberikan dampak yang positif terhadap sistem belajar mengajar di sekolah,” tuturnya.
Sehingga, bakat, minat dan kecepatan belajar peserta didik yang berbeda harus difasilitasi oleh sekolah. “Dalam konteks layanan utuh pendidikan dalam kerangka manajemen berbasis sekolah (MBS) antara lain adalah konteks layanan utuh pembelajaran dengan SKS ini,” ungkapnya. Saat ini SMAN 1 Sukatani sudah mempersiapkan tenaga kependidikan yang sesuai dengan kompetensinya, serta sarana prasarana yang sudah dipersiapkan sejak tahun pelajaran 2019/2020.
Pihaknya juga sudah melakukan langkah-langkah menuju penerapan SKS. Seperti membentuk tim pelaksana SKS, membentuk tim teknis, penyusunan program SKS, rapat sosialisasi dengan warga sekolah, pengajuan proposal ke PSMA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, rapat sosialisasi dengan komite, orangtua dan siswa. Termasuk workshop SKS dan penyusunan UKBM.
Asep Sundu mengklaim, sistem pembelajaran program SKS telah disiapkan. Demikian juga dengan tenaga pendidik. “Kami sudah siapkan semuanya. Dan saat ini sudah siap untuk memulainya,” tandasnya. (gan)