Anggaran TJSL Bina UMKM

PEMBINAAN : Salahsatu UMKM yang dibina oleh PJT II terus dikawal menghadapi masa pandemi. Pengawalan itu melalui program tanggungjawab sosial dan lingkungan.
PURWAKARTA, RAKA – Hampir 7 bulan terakhir ini, pandemi Covid-19 yang telah memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap perekonomian nasional. Terjadinya penurunan produksi, permintaan, dan tekanan yang cukup signifikan membuat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salahsatu bagian yang paling terdampak.
Jasa Tirta II sebagai salah satu BUMN di Jawa Barat berperan aktif dalam menjaga keharmonisan dengan karyawan, keluarga dan komunitas yang ada di sekitar Perusahaan untuk meningkatkan kualitas hidup bersama.
Salah satunya melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan komitmen untuk mensejahterakan komunitas dan masyarakat sekitar yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, tetapi juga dengan memperhatikan kondisi sosial dan lingkungannya.
Pelaksana Tugas Direktur Utama Jasa Tirta II, Haris Zulkarnain mengatakan, program TJSL merupakan komitmen perusahaan untuk turut berkontribusi dalam membangun ekonomi berkelanjutan.
Menurutnya, melalui fungsi TJSL dan peran sebagai BUMN, Jasa Tirta II berpartisipasi aktif dalam upaya membantu UMKM khususnya mitra binaan yang terdampak pandemi Covid-19. “Kami bantu UMKM untuk bertahan, bangkit dan maju bersama Jasa Tirta II dengan memberikan bantuan program kemitraan, pendidikan dan pelatihan mengelola keuangan dan mengenalkan produk UMKM ke masyarakat,” kata Haris Zulkarnain, di Purwakarta, Minggu (25/10).
Salah satu penerima Program Kemitraan Jasa Tirta II, Aas, perwakilan warga yang menerima bantuan modal lunak bagi para Petani Tambak Bandeng dan Udang mengatakan, semula ia hanya mengolah satu petak tambak bandeng dengan ukuran kurang lebih 3 hektare dan mengolah empang melalui uang pinjaman dari para pemodal di wilayahnya dengan suku bunga sekitar 50 persen dari modal yang dipinjam.
Melalui kerjasama Program Kemitraan dengan Jasa Tirta II, Aas telah memperoleh pinjaman pertamanya senilai Rp10 juta pada 2013 dan berlanjut sampai Rp25 juta. Dengan bantuan modal dari program kemitraan yang berbunga ringan, Aas dapat terbebas dari hutang rentenir dan mengembangkan usahanya terhitung pada bulan Oktober 2020.
Aas sebagai petani tambak berhasil meraih omzet senilai Rp60 juta rupiah setiap panen dan saat ini tambak yang dimiliki sudah sampai 4 petak seluas 20 hektare.
Langkah lain dalam membina UMKM untuk maju, Jasa Tirta II juga ikut serta mengenalkan produk UMKM ke masyarakat. Salah satunya dengan mengikutsertakan UMKM dalam Pameran UMKM Bandung Indo Pangan 2020 dengan Tema Optimalisasi Bahan Pangan Lokal Untuk Diversifikasi dan Kemandirian Pangan yang berlokasikan di Braga City Walk, Bandung.
Dalam event tersebut, Jasa Tirta II mengirim perwakilan 2 mitra unggulan yaitu UMKM Makanan Ringan MKU Sahate dan Kopi Cimeuhma. Para UMKM difasilitasi PJT II untuk memasarkan, menjual, dan mengenalkan produk-produk unggulannya pada pengunjung yang di sekitar Bandung dan wisatawan dari luar kota.
Hasilnya, kegiatan yang berlangsung selama 3 hari tersebut berhasil menarik minat besar para konsumen baru. Mereka mengaku produk yang dimiliki baik oleh UKM Makanan Ringan MKU Sahate maupun Kopi Cimeuhmal membawakan cita rasa baru bagi lidah mereka. Bahkan ada konsumen yang meminta agar produk mitra dapat dikirim ke luar kota agar dapat ikut dinikmati oleh sanak saudaranya. “Hal ini tentu membawa dampak positif bagi para mitra maupun Jasa Tirta II, karena selain dapat menjual dan mengenalkan produknya, para mitra juga berkesempatan memperluas jaringan konsumen serta kredibilitas dan nilai positif Jasa Tirta II pun dapat meningkat di mata masyarakat,” ujarnya. (gan)