GERBANG SEKOLAH

SMAN 6 Karawang Deklarasi Anti Perundungan

AGEN PERUBAHAN: Sejumlah siswa terpilih menjadi agen perubahan.

KARAWANG, RAKA – Bertepatan dengan Hari Guru Nasional, SMA Negeri 6 Karawang menggelar Deklarasi Anti Perundungan. Terdapat 30 siswa di sekolah tersebut yang menjadi agen perubahan, dan telah mengikuti pembinaan program anti perundungan atau bullying.

Kepala SMA Negeri 6 Karawang Basuki Priatno menyebut, dari 30 siswa yang terpilih menjadi agen perubahan, sebelumnya telah melalui proses yang panjang dari program roots yang berkolaborasi dengan UNICEF (United Nations International Children’s Emergency Fund). “Setelah terpilih mereka dibina selama tiga bulan, dan ada 15 modul yang harus mereka selesaikan,” imbuhnya, usai Deklarasi Anti Perundungan di SMA Negeri 6 Karawang, Kamis (25/11).

Lebih lanjut, kata Basuki, pembinaan terhadap siswa agen perubahan ini diberikan oleh dua guru yang dipilih sebagai fasilataor anti perundungan. Kemudian, pihaknya menyebut deklarasi ini sebagai puncak dari rangkaian pembinaan selama tiga bulan. Selanjutnya agen perubahan ini mengajak atau mensosialisasikan kepada siswa lainnya supaya tidak melakukan perundungan atau bullying. Karena yang 30 siswa ini sudah dibekali pengetahuan bagaimana menghindari terjadinya bullying. “Nantinya agen perubahan ini bisa menyampaikan kepada teman-temannya supaya tidak terjadi lagi bullying,” ujarnya.

Basuki menambahkan, sementara ini yang dapat mengikuti program roots day tersebut hanya sekolah penggerak. Kata dia, untuk di Karawang sendiri baru hanya ada empat sekolah penggerak di tingkat SMA sederajat, salah satunya SMA Negeri 6 Karawang. “Menjadi sekolah penggerak itu tidak ditunjuk tapi melalui rangkaian tes, mulai dari tes tulis, psikotes hingga tes mengajar dan wawancara,” imbuhnya.

Ayunda Ratri, siswa kelas 12 IPA SMA Negeri 6 Karawang, mengaku bangga atas terpilihnya sebagai duta perubahan di lingkungan sekolah. Pasalnya banyak pelajaran yang didapat saat mengikuti pembinaan. “Bangga sekali bisa menjadi bagian dari agen perubahan di sekolah,” katanya.

Siswa lainnya, Edla Nabilah kelas 12 IPA mengaku akan menularkan apa yang sudah dipelajari saat pembinaan anti perundungan ini kepada siswa lainnya, dia juga akan membantu memfasilitasi untuk menyelesaikan jika terjadi bullying yang dilakukan oleh siswa. “Kita akan terus berupaya agar kedepannya di sekolah ini tidak terjadi bullying,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button