SMKN 1 Dengklok Terapkan Budaya Industri
RENGASDENGKLOK, RAKA – Budaya industri turut diterapkan di SMKN 1 Rengasdengklok, mulai dari berjalan di jalur hijau yang sudah disediakan hingga menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja.
Kustiwa Sitiadefi, penaggung jawab program budaya industri di SMKN 1 Rengasdengklok mengatakan, untuk menerpakan budaya industri ini melalui beberapa tahapan seperti traning dan pembekalan oleh perusahaan, sosialisasi program ke civitas sekolah, baik guru, siswa maupun komite dan orang tua siswa. Belum lagi, membuat tim guru pembaharu dengan melibatkan perwakilan dari siswa, kemudian ditambah lagi untuk berkomitmen menerapkan budaya industri di sekolah. Pihaknya mengaku penerapan budaya industri ini sebagaimana menerpakan budaya di lingkungan industri seperti berjalan di jalur hijau rapi teratur dan disiplin, ada jalur evakuasi, dan ada juga titik berkumpul dan safety awarness. “Safety awarness contohnya menggunakan APD (alat pelindung diri) saat belajar praktik,” jelasnya, kepada Radar Karawang, Senin (7/12).
Lebih lanjut kata Defi, sapaan akrab Kustiwa Sitiadefi, program budaya industri ini tidak hanya berlaku untuk siswa kelas sebelas sampai kelas akhir, melainkan turut diterpakan juga untuk guru maupun karyawan di sekolah dengan menerpakan 5 R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin). “Implementasi budaya industri di sekolah ini memang bertahap, jadi tidak mungkin seperti sempurna di industri,” ujarnya.
Menurut Defi, dengan budaya industri di lingkungan sekolah ini sebagai bekal untuk siswa ketika memasuki dunia kerja di pabrik mulai dari kedisiplinan hingga menjaga keselamatan saat bekerja. Tak hanya itu, di lingkungan sekolah juga diwarnai dengan ruang terbuka hijau. “Jelas dengan budaya industri ini supaya membekali siswa masuk ke dunia kerja,” imbuhnya.
Dedi Jubaedi, kepala SMKN 1 Rengasdengklok mengatakan, budaya industri di SMKN 1 Rengasdengklok sudah lama diterpakan walaupun sementara ini terkendala dengan adanya Covid-19 karena tidak ada pembelajaran tatap muka. Dedi meminta agar peserta didik bisa menerpakan budaya industri di lingkungan sekolah apalagi SMK ini akan menjadi sekolah unggulan. “SMK yang akan menjadi sekolah unggulan ini dituntut harus menerpakan budaya industri, mulai turun dari angkot itu harus berjalan di jalur hijau,” pungkasnya. (mra)
APEL: Siswa SMKN 1 Dengklok diberikan pengarahan.