SMPN 1 Klari Terpilih jadi Sekolah Penggerak
PELATIHAN: Guru mengikuti pelatihan guru penggerak.
KLARI, RAKA – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Klari ditunjuk sebagai sekolah penggerak di tahun 2021 ini. Persiapan diawali dengan berbagai pelatihan yang diikuti para guru. Wakasek Kesiswaan SMPN 1 Klari Enen Rohenen mengatakan, SMPN 1 Klari ditunjuk sebagai sekolah penggerak tentunya menjadi kabar gembira, karena program tersebut merupakan program yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. “Sekolah mengemudi atau penggerak ini akan menjadi ekosistem pendidikan yang sesuai dengan visi pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju dan berdaulat,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Senin (30/8).
Ia menambahkan, pada program sekolah penggerak juga memiliki tema khusus salah satunya kurikulum penggerak diantaranya meliputi peningkatan sumber daya manusia, pembentukan paradigma belajar yang baru, perencanaan berbasis data, digitalisasi sekolah dan pendampingan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.”Kita tetap menggunakan Kurikulum 2013, disamping sekolah penggerak juga akan memiliki kurikulum penggerak. Untuk di Kabupaten Karawang sendiri memang terhitung beberapa sekolah saja yang ditunjuk sebagai sekolah penggerak,” tambahnya.
Ia mengaku, sekolah penggerak juga akan diikuti oleh siswa kelas 1, karena disesuaikan dengan perjalanan program selama tiga tahun. Sekolah yang lolos seleksi akan diberikan bantuan anggaran khusus untuk meningkatkan kualitasnya. “Tentunya ini akan menjadi tantangan bagi kita untuk terus berupaya dalam meningkatkan kualitas sekolah yang lebih baik lagi,” akunya.
Masih dikatakannya, program sekolah penggerak jug tidak akan diikuti oleh siswa saja, beberapa guru SMPN 1 Klari berhasil dan lolos mengikuti pelatihan guru penggerak yang akan dipersiapkan untuk membina sekolahnya yang telah dinyatakan lolos dari seleksi. “Kita punya tiga guru yang sampai saat ini masih mengikuti pelatihan diantaranya 2 guru sebagai guru penggerak dan satunya lagi guru sebagai intstruktur nasional. Cuma untuk guru instruktur nasional ini dikhususkan untuk pembinaan di luar sekolah juga, kalau untuk guru penggerak khusus di sekolahnya sendiri,” katanya.
Sementara itu, Wakasek Kurikulum sekaligus peserta guru penggerak Toni mengungkapkan, pihaknya terpilih dan lulus sebagai guru penggerak, sudah dua minggu ini ia mengikuti pelatihan dan akan berjalan selama sembilan bulan mendatang secara daring. Sejauh ini, ia sudah mendapatkan beberapa materi yang didapatkan dan membantu sekolah untuk menyusun persipan sekolah penggerak. “Saya berharap, program sekolah penggerak bisa menjadi ujung tombak untuk menciptakan mutu sekolah yang lebih baik lagi serta siswa yang mampu bersaing secara akademis,” pungkasnya. (mal)