KARAWANG

Sopir Ambulans Desa Dengklok Selatan Dibegal

RENGASDENGKLOK, RAKA – Sopir ambulans Desa Rengasdengklok Selatan menjadi korban begal di jalan perempatan pabrik es Rengasdengklok. Satu unit motor tanpa surat lengkap atau bodong milik korban dibawa oleh pelaku.
Sebelumnya telah ramai informasi soal rawan begal dan geng motor di wilayah hukum Rengasdengklok. Bahkan informasi yang beredar dalam semalam itu diduga ada tiga peristiwa begal di Rengasdengklok, Minggu (9/10). Namun Polsek Rengasdengklok tidak menerima laporan secara resmi dari korban begal tersebut.

Atas informasi itu, Polsek Rengasdengklok langsung mengecek semua yang diduga menjadi lokasi kejadian pada Senin (10/10). Alhasil, Polsek Rengasdengklok mendapatkan informasi bahwa pada Minggu (9/10) sekitar pukul 23:30 WIB diduga telah terjadi pencurian dengan kekerasan di Jalan Rawa Bebek atau totoang arah Dusun Bojong Karya, Rengasdengklok Selatan.
Kapolsek Rengasdengklok Kompol Suherman menginformasikan bahwa saat itu korban tengah melewati jalan Rawa Bebek, namun tiba-tiba dihadang dan diberhentikan oleh dua motor dengan empat orang pelaku tak dikenal. Korban sempat melakukan perlawanan saat motornya akan dibawa oleh pelaku, tapi para pelaku langsung melempar korban ke sawah. “Karena kalah jumlah dan melihat salah satu pelaku ada yang bawa sajam, korban lari untuk menyelamatkan diri. Dan korban tidak mengalami luka-luka,” imbuhnya, Selasa (11/10).
Kemudian di hari yang sama di Dusun Cikelor, Desa Amansari, Rengasdengklok sekitar pukul 18:00 WIB, Minggu (9/10) terdapat dua orang dengan menggunakan satu motor yang berteriak gangster sambil mengacungkan benda yang diduga senpi. Kejadian itu saat sejumlah warga sedang nongkrong di dekat steam motor wilayah setempat. Lantaran ketakutan akhirnya empat orang yang sedang nongkrong itu langsung berlarian. “Setelah itu orang yang naik motor langsung ke arah tugu Proklamasi tanpa mengambil barang apapun,” katanya.
Sementara itu, Suherman tidak mengetahui kejadian lainnya selain dua kejadian itu. Suherman pun sudah mendatangi lokasi dan menemui korban dari pencurian dengan kekerasan. Tak hanya itu, Kapolsek juga melakukan koordinasi dengan aparat desa setempat dari apa yang telah terjadi di wilayah hukum Rengasdengklok.
Suherman memastikan dan meminta agar aparat desa untuk menyampaikan dalam rapat minggon bahwa pemberitaan yang beredar di medsos itu tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya sehingga dapat meresahkan masyarakat. Kapolsek Rengasdengklok juga meminta agar aparat desa untuk mendirikan pos siskamling, terutama di lokasi yang rawan C3 (Curas, Curat, dan Curanmor). Pos siskamling itu guna mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Sekertaris Desa Rengasdengklok Selatan Abdurrahman Wahid membenarkan, ada warganya yang menjadi korban begal. Kata dia, korban begal tersebut warga Dusun Bojong Karya I, Desa Rengasdengklok Selatan yang merupakan sopir ambulans desa. “Korbannya satu orang, itu sopir ambulans,” ujarnya. (mra)

Related Articles

Back to top button