Jelang Ramadan, Harga Kebutuhan Pokok Merangkak Naik

RENGASDENGKLOK, RAKA- Beberapa hari kedepan, Ramadan akan tiba. Umat muslim pun menyambutnya dengan suka cita. Hal ini, berdampak pada kenaikan harga bahan pokok di pasar tradisional.
Eben (30), seorang pedagang di Pasar Tradisional Rengasdengklok mengatakan, cabai rawit mengalami kenaikan. Pekan lalu, harga cabai besar dan cabe keriting Rp40.000 per kilogram, tetapi kini sudah mencapai Rp 50.000 per kilogram. “Telur ayam ras dari Rp 20.000 per kilo, kini menjadi Rp 26.000 per perkilogram. Harga kentang bisanya Rp11 Ribu sekarang menjadi Rp16 ribu per kilogram, Daging ayam biasanya Rp22 ribu, sekarang menjadi Rp27 ribu per kilo, daging sapi biasanya Rp120 ribu per kilogram sekarang menjadi Rp140 ribu,” katanya, Selasa (29/3).
Pedagang lainnya, Haji Hendra (45), pedagang pasar Rengasdengklok mengatakan, harga naik itu hal biasa ketika menjelang bulan puasa. Hanya sekarang pembeli berkurang karena harga sembako berdasarkan pasar dan pasar dipengaruhi oleh pendapat dari warga di desa yang mau beli ke pasar. Adapun kenaikan terjadi sejak beberapa pekan terakhir. “Biasa karena hari raya, harga daging ayam pasti ikut naik. Selain itu, karena pasokannya juga sedikit,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karawang, Gery S Samrodi mengimbau warga untuk bersabar menghadapi kenaikan harga sembako maupun minyak goreng. Adapun soal langka dan mahalnya harga minyak goreng, dia menjelaskan, dalam Surat Edaran Menteri Perdagangan Nomor 9 tahun 22 tentang Relaksasi Harga Minyak Goreng Sawit Kemasan Sederhana dan Premium, harga minyak goreng kemasan menyesuaikan mekanisme pasar. “Artinya menyesuaikan harga minyak CPO dunia. Kita berharap sementara, sehingga minyak goreng harganya cepat turun,” pungkasnya. (asy)