Sopir Angkot Ngeluh Penumpang Seret

KLARI, RAKA – Terminal Klari terlihat tertib, bersih dan aman, namun masih banyak keluhan dari sopir angkot dan bus. Ade (32) sopir angkot sejak 2005 mengaku jumlah penumpangnya merosot. Selain karena maraknya kendaraan berbasis online, juga pelarangan ngetem di terminal. “Kalau hanya mengandalkan penumpang di jalan, itupun jarang. Saya ingin Terminal Klari diperlebar lagi, atau dipindahkan ke jalan baru,” katanya kepada Radar Karawang, Senin (18/3).
Menurunnya jumlah penumpang, kata Ade, berdampak terhadap pengasilan. Meski retribusi yang harus dia bayar setiap hari tidak terlalu besar. “Retribusi murah cuma Rp1000. Kalau setoran murah cuma Rp70 ribu, tapi penumpangnya susah,” katanya.
Begitu juga dikatakan Andi (38) sopir Bus Agramas, dia mengaku Terminal Klari kurang memadai untuk sekelas bus. “Tertib, bersih, cuma kurang memadai ukurannya untuk sekelas bus,” tegasnya.
Kepala Terminal Klari Yudi hingga berita ini diturunkan belum berhasil ditemui. Dicari ke Terminal Tanjungpura, yang bersangkutan tidak ada. Begitupun di Terminal Klari. (cr4)