Sopir Elf Maut Terancam 6 Tahun Bui, Ayah Korban: Rayhan Sempat Ragu Berangkat
KARAWANG, RAKA – Dunia pendidikan berduka. Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) SMK Karya Utama yang rencananya berlangsung di lokasi Camping Ground Cigolosor, kaki Gunung Sanggabuana, Kecamatan Tegalwaru, berujung duka, sekitar pukul 16.00 Jumat (11/2).
Rombongan pelajar itu menumpang mobil elf dengan nomor polisi T 7956 DA yang dikemudikan oleh Ace Baehaki. Mobil melaku dari arah Pangkalan menuju Curug Cigentis, Tegalwaru. Namun, saat melintasi tanjakan di depan Vila Arab, Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru, elf itu diduga tidak kuat kemudian mesin mati dan hilang kendali. Akibatnya, mobil yang ditumpangi para pelajar tersebut kembali mundur dan masuk jurang sedalam tiga meter. Belasan orang terluka, satu meninggal yaitu M. Rayhan Putra (17), warga Kampung Jebug, Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat.
Setelah kejadian memilukan tersebut, sang sopir, Ace Baehaki ditahan pihak kepolisian. Menurut Kasat Lantas Polres Karawang La Ode Habibi Ade Jama, Ace kini sudah ditahan di Mapolres Karawang. “Betul (ditahan). Dikenakan Pasal 310 ayat 4. Sanksinya, hukuman enam tahun penjara dan atau denda paling banyak Rp12 juta,” ungkapnya kepada Radar Karawang.
Yana Mulyana (44) ayah korban warga Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, mengaku sudah mengikhlaskan kepergian anaknya yang meninggal akibat kecelakaan. “Sudah ikhlas karena emang ini takdirnya (Rayhan) harus begini,” katanya.
Ia tidak menyangka kejadian tersebut menimpa anaknya. Dia pun bingung dan serba salah atas peristiwa tersebut. “Iya tidak diduga-duga bakal ada kejadian tersebut. Alhamdulillah almarhum sendiri anaknya penurut,” tambahnya.
Yayan menuturkan, saat anaknya mau berangkat dan meminta izin, anaknya itu merasa gelisah dan kebingungan antara ikut atau tidak dalam kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) tersebut. “Pas izin dia sempat kebingungan ikut atau enggaknya, mungkin itu firasat bahwa akan ada yang ditinggalkan,” tuturnya.
Ia pun terharu karena kepergian anaknya didoakan banyak orang. Ia menilai bahwa semua ini karena memang selama hidupnya anaknya memang anak yang baik. “Mudah-mudahan dengan banyak yang mendoakan dan banyak yang salawat, beliau bisa tenang,” pungkasnya. (mra/cr8)