Sri Rahayu Pantau Panti Sosial

PERHATIAN KHUSUS: Sri Rahayu Agustina memantau panti sosial yang berada di bawah naungan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat di Bogor.
KARAWANG, RAKA – Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat melakukan kunjungan kerja ke UPTD Panti Rehabilitasi Anak Membutuhkan Perlindungan Khusus, Satuan Pelayanan Perlindungan Sosial Anak Bogor.
Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Hj Sri Rahayu Agustina SH menuturkan, beberapa hari lalu pihaknya telah berkunjung ke salah satu panti asuhan milik Pemprov Jabar di Bogor. Dikatakannya, di setiap panti asuhan milik Pemrov Jabar terdapat kuota 50 hingga 100 orang anak setiap tahunnya. Sesuai dengan anggaran.
Sri Rahayu mengatakan, refocusing pada tahun 2021 ini cukup besar. sehingga ada beberapa anggaran untuk panti tersebut yang dikurangi. “Refocusingnya cukup luar biasa sehingga tidak ada rehab. Tetapi kebutuhan makan minum dan lain-lain tetap terpenuhi,” katanya usai melakukan kunjungan.
Panti rehabilitasi di Bogor itu, tadinya akan membuat rumah pendamping atau pengajar. Agar pendamping para anak di panti juga memiliki tempat yang dekat dari panti.
“Rumah buat pendamping dan bangunan yang harus direhab juga belum karena refocusing,” ucapnya.
Saat ini, kata Sri, para anak yang berada di panti rehabilitasi itu sekolah di luar panti. Namun mirisnya tidak ada angkutan yang difasilitasi panti. Hal ini menjadi salah satu PR bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Ini menjadi momok menakutkan ketika pakai angkutan umum,” ujarnya.
Kemarin juga, kata dia, ditemukan anak usia 9 tahun yang belum bisa baca tulis. Ibunya sudah meninggal dan ayahnya seorang ODGJ. Menurutnya, mensejahterakan dan memberikan anak-anak yang seperti di panti itu merupakan kewajiban negara, agar bisa hadir di tengah masyarakat.
“Bagi kami di Komisi V urusan Dinsos ini urusan hati. Tapi kami dihadapkan dengan Covid-19 sehingga banyak refocusing,” ujarnya.
Sri juga menambahkan, saat ini di beberapa kabupaten dan kota di Jawa Barat memang sudah ada panti-panti, baik panti asuhan atau panti lansia. Dia berharap, ke depan pemerintah bisa lebih memberikan yang terbaik kepada masyarakat Jawa Barat yang menitipkan anaknya ke panti asuhan. “Di Bogor ada juga panti bagi anak yang berhadapan dengan hukum, di Karawang ada panti lansia, di Bandung, Cimahi dan Cirebon juga ada,” pungkasnya. (adv)