Stok Beras Tersisa 85 Ton, Sektor Pangan Terdampak Kekeringan

KARAWANG, RAKA – Tidak hanya air bersih, ketahanan pangan di Kabupaten Karawang ikut terdampak dari adanya kekeringan. Tanaman yang paling terdampak adalah padi.
Kepala Bidang Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Yayat Rohiyati mengungkapkan untuk mengurangi dampak tersebut dapat dilakukan cara dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami buah dan sayur. Ia mengaku semua jenis pangan terkena dampak. “Dengan adanya musim kemarau yang panjang ini, otomatis sangat-sangat berdampak. Semuanya berdampak, Karawang sendiri memang betul berdampak, karena kultur tanahnya mungkin tidak sesuai untuk tomat, cabai. Tapi kalau misal dirawat di halaman rumah, mungkin akan terhindari dari dampak kekeringan yang ada, karena memang terlihat dan mudah dirawat,” ujarnya Selasa (3/10).
Ia melanjutkan, untuk dampak di tanaman holtikultura tidak begitu terlihat. Hal ini disebabkan oleh adanya pasokan sayuran yang dikirim oleh daerah lain. Ia mengaku saat ini padi merupakan pasokan pangan yang mengalami dampak cukup signifikan. “Sebetulnya holtikultura juga terdampak, tapi gak kelihatan signifikan. Karena sayuran-sayuran yang ada pun sedikitnya ada impor juga dari daerah lain,” tambahnya.
Sejauh ini ketersediaan beras di Kabupaten Karawang ada sebanyak 85 ton. Jenis beras tersebut merupakan jenis medium dalam negeri. Ia menghimbau kepada masyarakat agar tidak mengalami panik buying. “Stop boros pangan, membuang makanan juga kan merusak, apalagi dimusim kemarau. Makanlah makanan beragam, bergizi, seimbang dan aman. Manfaatkan pekarangan rumah dan jangan panik buying sampai menimbun makanan. Setiap hari ketersediaan pangan di Karawang kita pantau,” tutupnya. (nad)