Stok Vaksin Mulai Menipis
SUNTIK VAKSIN: Petugas kesehatan dari kepolisian menyuntikan vaksin Covid-19 kepada masyarakat. Saat ini, vaksinasi Covid-19 terus gencar dilakukan kepada masyarakat umum.
Karawang Ajukan Penambahan
KARAWANG, RAKA – Pemerintah Kabupaten Karawang terus gencar melakukan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat. Tingginya animo masyarakat untuk divaksin, membuat stok mulai menipis. Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menarget 70% warga Karawang sudah divaksin hingga akhir tahun ini. Target tersebut tercapai dengan asumsi distribusi vial berjalan lancar. “Target kita hingga akhir tahun ini 70 % warga Karawang sudah terbentuk herd Imunity. Sebenarnya bisa lebih cepat ya, tapi karena pendistribusian vaksin secara bertahap ya kita harus menyesuaikan,” katanya.
Setiap harinya, lanjutnya, Kabupaten Karawang mendapatkan kuota vaksin hanya 5.800. Padahal dalam rangka percepatan vaksinasi ditarget setiap harinya 11.000 vaksin. “Sekarang stok vaksin sudah menipis dan kita sudah mengajukan lagi. Program vaksinasi sudah berjalan sesuai rencana sehingga kebutuhan akan kiriman vaksin menjadi penting,” terangnya.
Cellica menambahkan, dalam rangka mensukseskan program vaksinasi di Karawang semua potensi dikerahkan. Saat ini ada 50 Puskesmas dan 5 titik sentra Vaksinasi untuk mendorong percepatan pemberian dosis terhadap masyarakat. Kemudian melibatkan bidan yang jumlahnya sekitar 801 bidan yang tersebar disetiap desa. “Kalau satu bidan aja bisa capai 25 keluarga, yang satu keluarganya sekitar 4 orang. Dalam satu hari itu bisa mencapai 100 orang setiap bidan di kali 801 itu bisa mencapai 80.100 orang yang sudah divaksin,” ujarnya.
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun jadi sasaran vaksin. Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Karawang Asep Junaedi mengatakan, vaksinasi untuk usia 12 sampai 17 tahun ini akan menyasar siswa SD kelas VI, dan semua untuk siswa SMP. Kata dia, siswa SMP ada sekitar 85 ribu orang yang sudah menginjak umur 12 tahun, dan untuk SD swasta maupun Madrasah Ibtidaiyah (MI) ada sekitar 30 ribu orang dari 41 ribu siswa. Karena siswa kelas enam ini ada yang sudah menginjak usia 12 tahun dan ada juga yang belum. “Siswa SD kelas VI mungkin ada sekitar 41 ribu, katakan saja yang sudah usia 12 tahun ini ada 70 persen, berarti ada sekitar 30 ribu siswa yang usia 12 tahun,” jelasnya, baru-baru ini.
Kata Asep, vaksinasi untuk siswa SMP dilaksanakan secara offline di sekolah, itupun harus dengan persetujuan orang tua. Pihaknya mengaku dalam satu hari bisa sekitar 300 siswa yang divaksin. Sementara untuk vaksinasi untuk siswa SD belum dilaksanakan, tapi ada juga SD yang sudah launching vaksinasi siswa SD, misalnya di wilayah Batujaya. “Yang SD belum, tapi sudah sudah ada yang launching,” katanya. (dis/mra)